kecewa? (2)

736 101 10
                                    

Gun memutuskan pergi ke apotik sebrang jalan, ia menggunakan piyama kebesaran miliknya. Ntah kenapa tiba tiba Gun ingin berjalan keluar menggunakan piyama tersebut.

Dengan piyama biru tua, Gun berjalan sambil bersenandung Pelan. Banyak orang yang memekik gemas saat melihat Gun, bagaimana tidak? Sesekali Gun menyapa tetangga yang sedang menyapu halaman bahkan terkadang ia berbicara dengan bunga cantik milik tetangganya.

Sesampainya di apotik, ia menyapa sang karyawan yang tentu saja sudah dikenalinya. "Mau beli itu lagi ya?" Tanya si karyawan saat Gun sedang menimang kata apa yang akan ia lontarkan.

Gun tersenyum kecut saat tujuannya sudah diketahui, "iya teh. Beli lima deh"

Si teteh mulai mengambilkan barang yang Gun mau, dari merk yang berbeda beda. " Saya kasih dari semua merk, biar kamu tu nggak bingung lagi"

Gun segera membayar dan berucap terima kasih. Lalu pergi meninggalkan apotik tersebut.

Sesampainya dirumah, gun dengan ragu mencoba semua tespek yang ia beli. Rasa takut dan cemas mulai berkeliaran dipikirannya, bagaimana kalau hasilnya memang tidak?

Kaki kecilnya ia ayunkan di tepi ranjang, kedua tangannya menggenggam benda pipih panjang yang ia beli tadi.



Sudut bibirnya terangkat, matanya menyipit namun ia menangis. Menangis bahagia.





Tuhan mempercayai mereka, mereka yang berbeda dari pasangan lainnya.

Gun menangis, memeluk dan mengelus perut yang saat ini masih datar. Bibirnya terus merapal kata syukur kepada tuhan.







Hai? Siang
Maaf banget lanjutannya terkesan maksain... Semoga kedepannya lebih baik dan makasih yang tetap membaca, makasih banyak.

🍓

SepasangWhere stories live. Discover now