Althea Xiaojun Jemi

1.7K 267 54
                                    

"Tapi Jemi, apakah kamu pernah berpikir, jika suatu saat kamu mempunyai kekasih.. bukankah kamu juga mematahkan hati banyak perempuan dan membuat mereka sedih?"

Jemi menoleh pada Althea. Ia tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan. Senyum simpul yang manis terlukis jelas di wajah rupawannya, sebelum akhirnya Ia menjawab pertanyaan Althea.

"Iya, gue tau kok kalo suatu saat nanti, gue bakal jadi seseorang yang membuat hati banyak orang menjadi sedih dan sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, gue tau kok kalo suatu saat nanti, gue bakal jadi seseorang yang membuat hati banyak orang menjadi sedih dan sakit. Gue bener - bener sadar akan hal itu.."

"Lalu mengapa–"

"Tapi.. gue bersyukur, gue pernah menjadi alasan seseorang untuk bahagia, gue pernah menjadi alasan seseorang untuk menjalani hidup dengan semangat.. gue bersyukur.. bisa menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka.." Althea sedikit tersenyum mendengar jawaban Jemi.

"Lagipula, waktu akan terus berjalan, gue nggak akan selamanya ada di dunia ini, gue seneng bisa jadi salah satu alasan mereka bahagia, dan seiring berjalannya waktu.. gue yakin, mereka akan mendapatkan kebahagiaan lebih yang bisa didapatkan di luar sana.. ada gue atau nggak ada gue disini, mereka harus tetep bahagia" Jemi mengakhiri jawabannya dengan senyum lebar sambil menatap Jeno dan rekan setimnya yang sedang mendengarkan instruksi pelatih.

"Gue nggak nyangka, lo bisa ngomong kalimat kayak tadi" sahut Xiaojun.

"Demen banget ngejek gue" balas Jemi.

"Ya kelakuan lo kadang suka nggak bener"

Althea hanya diam. Ia memandang Jemi yang sedang berdebat dengan Xiaojun yang duduk di samping kiri Althea. Senyum mulai merekah di wajahnya. Detak jantungnya mulai tidak terkontrol. Mereka berdetak dengan cepat tanpa irama.

"...a.. thea.. Althea??" Lambaian tangan Jemi di depan wajah Althea menyadarkan lamunan Althea.

"Udah mau mulai tuh" ujar Jemi. Althea hanya mengangguk kikuk, lalu memfokuskan pandangannya pada pertandingan.

Pertandingan berlangsung dengan seru. Jeno, selaku kapten sekaligus pemain ace di tim, berhasil mencetak skor pertama dengan three point shooting. Meskipun pemain lawan tergolong pemain yang kasar dan menyebabkan rekan Jeno yang mengalami cidera ringan, Jeno dan kawan - kawannya tidak akan pasrah dengan situasi mereka. Mereka terus memberi serangan. 2 point, 3 point, mereka berikan.

4 babak telah berakhir. Tim Jeno berhasil memberikan kemenangan dan berhak melanjutkan ke babak semifinal.  Suara sorak sorai terdengar ke seluruh penjuru lapangan. Setelah merayakan kemenangan bersama rekan setimnya, Jeno memandang ke arah Althea duduk, memandangnya dengan senyum lebar yang membuat matanya ikut tersenyum juga.

 Setelah merayakan kemenangan bersama rekan setimnya, Jeno memandang ke arah Althea duduk, memandangnya dengan senyum lebar yang membuat matanya ikut tersenyum juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FUTURAE | XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang