Althea Xiaojun Jeno

1.5K 268 117
                                    

"Terima kasih ya, aku pulang dulu" Pamit Althea sebelum keluar dari mobil Jemi. Hari ini Jemi mengantar kedua sahabatnya. Jeno dan Althea.

"Oh iya, tolong bantu Jeno masuk ke dalam ya" ucap Althea lagi.

"Tenang aja, gue juga mau main bentar sama Jeno" balas Jemi. Althea kemudian tersenyum dan melambaikan tangannya pada Jemi dan Jeno.

Rumah Althea masih sepi. Kedua orang tuanya belum pulang. Althea sudah tahu, hari ini mereka lembur. Ia langsung bersiap - siap dan langsung membersihkan dirinya. Tidak banyak yang terjadi hari ini. Hanya perlakuan Cesa dan teman - temannya yang semakin menjadi - jadi. Jika Xiaojun tidak di sana, mungkin Ia akan mengalami kejadian yang persis seperti mimpinya. Ah.. dan juga Jeno yang tiba - tiba menyatakan perasaannya pada Althea dan mengajaknya membolos.

"Jadi gimana" tanya Xiaojun.

"Apanya yang bagaimana?"

"Jawaban lo, buat Jeno, gimana?"

"Kamu.. tahu?! Kamu mengikutiku ya?!" Xiaojun mengalihkan pandangan. Dalam hatinya berkata, "harusnya gue tanyanya nggak kayak gini, ketahuan kan kalo gue mbuntutin".

"Xiaojun..." panggil Althea. Dari nada panggilannya jelas sekali Althea ingin meminta keterangan lebih lanjut.

"Oh iya!! Lo inget nggak mimpinya Ajun yang tentang gue lagi koma terus lo nangis gitu?" Xiaojun mencoba mengalihkan pembicaraan. Mata Althea menyipit.

"Aku tahu kamu mau mengalihkan pembicaraan, tapi ya sudah. Aku ingat. Kenapa?"

"Gue pernah baca salah satu koleksi buku lo, tentang perjalanan waktu gitu" jawab Xiaojun. Althea mengerutkan dahinya.

"Aku merasa... tidak pernah memiliki buku seperti itu... kamu.. dapat darimana?"

"Gue ambil dari ruang baca lo sumpah"

"Apa hubungannya dengan mimpi Ajun?"

"Seinget gue, ada lubang tak kasat mata yang bisa memindahkan seseorang ke masa depan atau masa lalu, dan..." Xiaojun menelan ludahnya.

"Dan...?"

"Orang yang sengaja atau tidak sengaja berpindah, akan berada dalam keadaan koma di masa dia berasal." Jelas Xiaojun.

"Apa tidak ada suatu pemicu yang jelas? Entah itu ilmu hitam, ilmu sihir, atau apapun itu" Althea mulai tertarik untuk membahas lebih lanjut.

"Gue nggak tau. Sebelum gue teleport ke rumah sakit waktu itu, gue tiba - tiba kesakitan dan bangun - bangun udah ada di rumah sakit"

"Kesakitan?" Tanya Althea. Xiaojun pun mengangguk.

"Apa rasanya seperti.. jantungmu tertusuk sesuatu..?" Xiaojun mengangguk lagi.

"Apa jangan - jangan.. lo juga ngerasain...?"

"Hmm.. mungkin lebih tepatnya kamu merasakan apa yang aku rasakan. Oh iya, bukunya... di mana sekarang?" Xiaojun menggeleng. Ia tidak tahu. Sejak kembali dari rumah sakit, Ia tidak pernah melihat buku itu lagi. Padahal mungkin saja buku itu bisa menjadi petunjuk yang sangat penting.

"Ah!! Aku hampir lupa" Xiaojun mengangkat kedua alisnya.

"Warna apa yang kamu lihat pada kak Ajun?"

"Aneh.. Nggak ada warna apapun yang gue lihat disana... tapi kalo temennya, warnanya... kuning"

 kuning"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FUTURAE | XiaojunWhere stories live. Discover now