"Jangan pernah berhenti percaya pada kekuatan dan keajaiban cinta..
Jangan berhenti mencintai aku.."
"Gk bisa besok aja om ocha baru ajaa pulang." Wanita itu duduk di sofa ruang tamu.
"Gk bisa ochaa besok saya ada acara lain.. pokoknya kamu harus dateng sekarang.. kenapa sih kmu tuh susah banget kalau disuruh ke kantor." Suara berat diujung telepon menjawab.
Rossa menghela nafas kesal. Menatap Afgan yang asyik menikmati segelas jus jeruk buatan Rossa.
"Yaudah bentar lagi ocha otw.." jawab Rossa akhirnya. Ia mematikan telefon
"Kenapa lagi? Kok mukanya cemberut gitu..?" tanya Afgan menatap Rossa.
"Biasaa om Rendra.." sahut Rossa.
Mendengar nama lelaki itu disebut Afgan menghela nafas
"Anterin ke kentor yukk.. males sih sebenernya tapii mau gmna lagi.." Rossa masih memasang wajah sebal.
Afgan menghela nafas mengantar Rossa itu berarti ia harus bertemu dengan Rendra. Laki-laki itu pasti akan marah-marah lagi padanya.
Tapi Afgan harus bisa melawan kann.. lagi pula ia tak mungkin membiarkan Rossa pergi sendirian.
"Gann.." tegur Rossa.
"Ehh iyaa knpa.." ?
"Kamu kok bengong sihh.. kenapa sih akhir-akhir ini kamu suka nglamun.." ucap Rossa.
Afgan menggeleng tersenyum
"Gpp kokk yaudah ayo kalau mau ke kantor" ucap Afgan.
Rossa tersenyum mengangguk.
"Aku ganti baju dulu." Ucap Rossa lalu naik ke kekamarnya.
Afgan menunggu sambil berfikir bagaimana caranya menghindar tak bertemu Rendra. Bukanya ia takut hanya saja Afgan malas sekali berhadapan dengan laki-laki itu.
Rossa turun sepuluh menit kemudian.
"Yukk berangkat.." ucap Rossa
Afgan tersenyum canggung mengangguk Mereka pun berangkat menuju kantor.
"Kamu masuk duluan aja.. " ucap Afgan
"Kenapa sihh..?" tanya Rossa
"Gpp chaa nanti kamu keburu ditungguin om Rendra." Ucap Afgan.
Rossa mengangguk melangkah masuk kedalam kantor.
Afgan menghela nafas menatap Rossa yang sudah masuk ke dalam kantor laki-laki itu masih berdiam sejenak didalam mobil sebelum beranjak menyusul Rossa beberapa menit kemudian.
Ia berdiri di lobi Rossa sudah masuk keruangan meeting.
"Kamuu yaa..." Suara itu membuat Afgan sedikit terkejut. Ia mendongak
"Ngapain lo dsini.." tanya Randy.
Afgan menatap Rendra dan Randy benar kan Afgan pasti bertemu dua lelaki ini..
Afgan hanya mengangguk takzim pada Rendra tanpa berniat menatap Randy.
Tadi ia sengaja tak masuk lebih dulu untuk menghindari bertemu dengan Rendra. Ternyata mereka malah bertemu.
"Ngapain kamu disini bukanya saya udah nyuruh kamu buat jauhin Ochaa haa.."Suara Rendra tegas.
Afgan menghela nafas mencoba memasang wajah sedatar dan senormal mungkin.
"Maaf pak tapi saya hanya menjalankan tugas saya dan Rosaa bosss saya jadi saya hanya menjalankan pekerjaan saya" jawab Afgan tenang
Rendra menghla nafas kesal. Menatap tajam Afgan
"Saya udah ingetin kamu kan jgn macem-macam sama saya.."
Afgan tersenyum kecil.
"yah saya tau bpk gk usah khawatir.. bpk gk perlu nyuruh saya jauhin Rossa toh kami tidak ada hubungan apapun" Ucap Afgan nadanya teratur datar sekali.
YOU ARE READING
C.I.N.T.A
Fanfictionsesederhana Judulnya maka seharusnya kisah cerita ini pun sederhana.. hanya tentang seorang bintang besar dengan sifat sederhana yang dipertemukan dengan seorang yang sederhana dalam banyak hal.. lalu bagaimana jika mereka saling jatuh Cinta dengan...
