"Tak perlu ada yang kamu khawatirkan dari aku..
Kamulah yang harusnya aku 
khawatirkan"
                              
Sore itu Rossa tengah berada diruang meeting kantor labelnya. Sebenarnya ia malas sekali bertemu Rendra. 
                              Meeting yang mulanya membahas tentang konser Rossa jadi merembet kemana-mana.
                              "Kamu harus jauhi Afgan chaa.." Suara tegas itu membuat Rossa memutar bola mata malas. Ia bangkit dari duduknya.
                              "Kenapa saya harus jauhin dia omm?? Apa yang salah sama Afgan??" Tanya Rossa
                              "Tentu aja salah.. kalau sampek media tau dan mikir yang enggak-enggak tentang kalian itu sama aja kamu bikin nama baik saya tercoreng.." ucap Rendra lagi suaranya naik satu oktaf. 
                              Rossa tak bergeming kali ini memberanikan diri membalas tatapan tajam Rendra
                              "Bukanya om udah dapetin yg om pengen.. orang orang udah percaya kok sama draama yang om buat soal aku sama Randy. apa lagi..??" Ucap Rossa .
                              Rendra menyeringai datar. Gadis dihadapannya  ini sudah berani membantahnya.
                              "Inget chaa.. kamu masih bergantung sama saya jadi jangan macem-macem.."gertak Rendra. Rossa diam memalingkan wajahnya.
                              "Maaf om.." ucap Rossa lemah.  Rendra tersenyum 
                              "Kamu tau saya Paling tidak suka dibantah.."tegas Rendra. Rossa menunduk.
                              "Tapi ocha beneran gk ada hubungan sama Afgan.." lanjut Rossa percyalah hatinya saja sakit mengatakan itu. Rendra mengangguk
                              "Bagus.."jawabnya. Rendra tersenyum sinis beranjak keluar dari ruang meeting tanpa mempedulikan mata Rossa yang sudah mengembun
                              Saat menuju ruangannya Rendra tak sengaja berpapasan dengan Afgan yg baru saja kembali dari toilet
                              Afgan diam memasang wajah datar saat Rendra menghentikan langkahnya..
                              "Terus terangg saya kagum sama ketidak pedulian kamu.. keras kepala itu baguss.."Rendra berkata pelan tapi intonasinnya tajam. Afgan tetap diam tenang.. ia sudah memutuskan tak peduli.
                              "Tapi perlu kamu tau.. saya gk suka orang keras kepala dan satu lagii.. saya gk pernah main-main." Sinis Rendra.
                              Afgann mengibaskann pelan tangan Rendra yang ada dipundaknya.
                              "Sampai kapanpun saya gak Akan biarin anda menyakiti Rossa. " suara Afgan tenang dan datar. Rendra terkekeh
                              "Ok kita lihat aja nanti.. apa yang akan terjadi karena kamu sudah berani melawan saya.." ucapnya penuh ancaman lalu berjalan meninggalkan Afgan. 
                              Untuk pertama kalinya ada orang yang berani membantah perintahnya. Laki-laki bernama Afgan itu benar-benar keras kepala.
                              Afgan menghela nafas mencoba untuk tetap tenang dan tak peduli. Ia sama sekali tak takut dengan ancaman Rendra.
                              "ehh Afgan aku cariin jugaa.."Rossa menegurnya. Afgan sedikit terkejut lalu tersenyum
                              "Ehh iya sory tadi dari toilet..maaf ya bikin kamu nunggu.." ucapnya. 
                              Rossa tersenyum. Afgan menatapnya.
                              "Kamu habis nangis chaa.." tanya Afgan saat melihat mata Rossa memerah. Rossa menggeleng
                              "Enggk kok gpp.." bohong Rossa
"Yakin?? Ngomong sama aku ada apa??" Tanya Afgan.
                              Rossa terkekeh
"Iam okayy  jangan khawatir.." ucap Rossa.
Afgan ikut tersenyum mengangguk
"Yaudah yuk pulang.."ajak Rossa Afgan mengangguk.
                                      
                                  
                                              YOU ARE READING
C.I.N.T.A
Fanfictionsesederhana Judulnya maka seharusnya kisah cerita ini pun sederhana.. hanya tentang seorang bintang besar dengan sifat sederhana yang dipertemukan dengan seorang yang sederhana dalam banyak hal.. lalu bagaimana jika mereka saling jatuh Cinta dengan...
                                          