[24] Confession

550 91 37
                                    

"Jangan takut untuk membuat sebuah kesalahan, tapi pastikan Anda tidak melakukan kesalahan yang sama dua kali." -Akio Morita



Seluruh member Stray kids langsung memasang ekspresi terkejut ketika nama Chan disebut, sementara Pieter sibuk merangkai kata-katanya untuk menjawab pertanyaan itu.

"Sudah kuduga Chan menyembunyikan sesuatu dari kita." bisik Hyunjin pada Changbin, sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat. Changbin menganggukan kepala, sebenarnya ia juga sependapat dengan Hyunjin, hanya saja ia tak pernah mengatakannya.

Pieter kemudian lanjut menjelaskan karena interogasi masih berlangsung. "Sebenarnya Chan punya perjanjian dengan Flip tepat sebelum hari peralihan korban ke Westernland tiba. Saat itu Chan tertangkap basah saat tengah menguping pembicaraan aku dan Flip di ruangan. Pembicaraan itu sangat penting dan sensitif karena mengenai kasus penculikan itu, dan karena kami tidak mau mengambil risiko besar, kami memutuskan mendesak Chan, bahkan kami hampir membunuhnya. Tapi karena Chan berjanji tidak akan membongkar rahasia itu, akhirnya kami saling sepakat." Pieter menjeda ucapannya sejenak. "Tapi setelahnya, Flip menyuntikkan cairan pengembali pikiran dengan efek samping mematikan."

"Maksudmu?" sergah Woojin membuat Pieter mengambil napas dalam-dalam.

"Sebenarnya ingatan Chan pulih lebih awal dari kalian sejak cairan pengingat itu disuntikkan. Chan meminta agar Flip membebaskan Stray kids dari District 9, sementara ia akan tetap menjaga rahasia itu dengan berpura-pura tidak mengetahuinya sedikitpun. Namun sayangnya, Flip bermain licik. Dia sengaja menaruh bahan kimia berbahaya dalam cairan itu, sehingga Chan akan mengalami efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuhnya, lebih tepatnya komplikasi."

Semua orang yang berada di ruang kedap hampir tak bisa berkata-kata. Mereka terkejut karena baru mengetahui Flip selicik itu. Tiba-tiba Hyunjin menarik baju Pieter dan membawanya mendekat. Suasana jadi semakin panas sekarang.

"Kau tahu itu licik, tapi kenapa kau biarkan?! Kau sengaja mau melihat Chan hyung mati, huh?!"

"Saudara Hyunjin, di mohon untuk tenang ...."

Bugh!

"Kau tidak layak untuk hidup! Kau dan temanmu itu membuat kami salah sangka pada Chan hyung, bahkan sepanjang hidupnya terus menerus mendengar cacian dari temannya sendiri. Ini semua salah kau dan Flip! Kalian egois dengan menjadikan Stray kids sebagai tawanan!"

"Sudah, Hyunjin," Minho menarik Hyunjin agar kembali duduk, tapi Hyunjin melepasnya dengan kasar, berbeda dengan Woojin yang hanya buang muka setelah menyaksikannya. Disaat itu, Hyunjin kembali menatap Pieter lekat-lekat.

"Sekarang kau puas melihat Stray kids hancur?" Hyunjin berdecih melihat Pieter menunduk lesu. Ia pun mengangkat dagu Pieter dengan cengkaraman tajam. "Tidak usah pura-pura memasang wajah sedih! Aku tau hatimu busuk! Pasti kau sedang tertawa puas, 'kan?"

Tidak ada jawaban. Pieter masih tetap pada posisinya. Hyunjin meremas rambutnya, lalu menunduk, merasakan hatinya yang sedang tersayat-sayat. Selang kemudian ia kembali mencengkram baju Pieter. "Ayo jawab! Cepat jawab!"

"Sudah Hyunjin!" Woojin menarik Hyunjin duduk dengan kasar, lalu menenangkannya. "Kau jangan tambah memperkeruh suasana! Tidak ada gunanya menyiksa orang itu, yang ada kau yang malah masuk sel nanti."

Hyunjin mendengus lucu. "Chan hyung sudah mati-matian melindungi kita, bahkan dia rela dibenci agar kita selamat. Ini saatnya kita membalaskan dendam Chan hyung pada mereka."

"Kau yakin Chan menyimpan dendam? Bukankah sebenarnya itu kau?"

Hyunjin gelagapan. "Ya a-aku dendam karena mereka telah membunuh Chan hyung. Mereka telah melakukan kesalahan besar!" Hyunjin menunjuk Pieter tepat di depan wajahnya. Bibir Pieter yang bergetar bergerak mengucap sebuah kata. "A-aku minta maaf."

"Maafmu tidak bisa mengembalikan Chan hyung dan juga Seungmin! Apalagi kau minta maaf semudah membalikan telapak tangan." ucap Hyunjin semakin marah. Tapi kemudian Woojin kembali menasehatinya dengan penuh kesabaran.

"Hyunjin, semua orang juga melakukan kesalahan, termasuk kau. Bukankah kau seringkali membuat hati Chan sakit? Tapi Chan selalu memaafkanmu."

Hyunjin bungkam. Ia ingat kebenciannya terhadap Chan sangatlah besar, sampai-sampai semua yang Chan lakukan selalu salah dimatanya. Keinginan terbesarnya adalah Chan lenyap dari bumi ini, tapi saat itu terjadi, ia malah meminta Chan kembali. Bukankah itu egois? Ya, Hyunjin lebih egois dari siapapun. Ia yang sepantasnya disebut penjahat.

Tiba-tiba tepukan hangat mendarat di bahunya. "Jangan menggunakan emosi, tapi gunakan hati dan juga pikiran." Woojin memeragakan perkataannya. "Kendalikan dirimu, Hyunjin. Tidak ada manusia yang tidak melakukan kesalahan."

Melihat Hyunjin sedikit tenang, polisi kembali melanjutkan interogasi. "Saudara Pieter, apakah ada pengakuan lain selain daripada semua itu?"

Pieter menggeleng lemah. Polisi berkata lagi. "Baiklah, kalau begitu kasus ini dinyatakan selesai. Masalah kloning dan korban penculikan biar pihak kepolisian yang menangani. Saya harap, kejadian ini bisa dijadikan sebuah pelajaran bagi kedua belah pihak, baik pelaku, maupun korban. Kami pihak kepolisian ingin mengucapkan terimakasih pada kalian karena telah banyak membantu Wonderland. Jika tidak ada kalian, mungkin kasus penculikan akan terus terjadi. Jujur, kami bangga sekali, meski kalian warga asing, tapi rasa kepedulian kalian masih tetap ada. Dan kami mewakili masyarakat Wonderland ingin meminta maaf atas tuduhan-tuduhan yang membuat kalian merasa kurang nyaman. Kami sangat menyesal telah mempercayai pemerintah busuk itu. Dan kami turut berduka atas kepergian Chan dan juga Seungmin."

Melihat semua orang membungkuk sebagai ucapan rasa terimakasih pada Stray kids, Stray kids ikut membungkuk. Walau kesedihan mereka masih belum bisa ditutupi dengan senyuman, tapi setidaknya misi mereka selama ini berhasil. Mereka semakin percaya kalau 'Usaha tidak akan mengkhianati hasil' walau memang harus ada yang dikorbankan.

Setelah selesai memberi hormat, para polisi segera membawa Pieter masuk ke dalam sel. Tapi ketika rasa bersalahnya pada Stray kids semakin membuatnya gundah, Pieter langsung menyetop pergerakan itu.

"Ada apa lagi?"

"Tolong izinkan saya berbicara dengan Stray kids sekali lagi." pintanya pada polisi yang memborgol tangannya. Setelah mendapat persetujuan, Pieter langsung menghampiri Stray kids.

"Sekali lagi aku minta maaf pada kalian. Tidak seharusnya aku membiarkan Flip berbuat jahat, apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang. A-aku-"

Tiba-tiba Pieter bertelut di hadapan Stray kids, membuat ketujuh pria itu sedikit terkejut.

"Aku minta maaf ...."

Woojin menghela napas panjang, lalu membangunkan Pieter dan membuatnya berhadapan. Setelah melihat wajahnya, barulah Woojin tahu Pieter menangis. Air mata tulus Pieter menjadi bukti kalau ia benar-benar telah menyesali perbuatannya.

"Jangan ulangi lagi ya. Aku percaya, ada alasan yang membuatmu harus seperti ini."

Pieter memeluk Woojin dan kembali menangis. Woojin hanya mengusap punggungnya, melupakan kalau orang yang dipeluknya saat ini adalah pembunuh temannya sendiri. Woojin paham, kalau terkadang manusia butuh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, karena sebenarnya tidak ada manusia yang suci dari kesalahan, bukan?

Membuat kesalahan sesungguhnya kebiasaan yang tidak bisa lepas dari manusia. Kita hanya perlu belajar dari kesalahan itu dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.

-



Belum end kawann

Wonderland || SKZ ✔️Where stories live. Discover now