27 Tim Kouen ✓

5.4K 1.1K 130
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***


Renjun dan rekan timnya langsung melanjutkan perjalannya menuju tempat Sekolah Jeno yang menjadi titik awal penyerangan Virus Zombie. Dengan di pimpin oleh mobil tim Mark untuk menjadi penunjuk arah, karena Jeno yang tahu tentang arah menuju sekolahnya itu. Setelah melakukan ledakan yang begitu sangat hebat, membuat satu titik harapan cerah pada diri mereka karena telah membuat misi ini berhasil.

Renjun dan Chenle terus mengikuti arah mobil yang di tumpangi oleh Jeno, mereka melewati setiap sudut jalanan. Suasana tidak begitu ramai seperti tadi, para Zombie hanya terlihat begitu sedikit. Udaranya sangat begitu panas, debu yang menerpa setiap mobil mereka membuat penampilan kendaraan mereka begitu sangat kotor. Cuaca seperti di gurun yang sangat tandus, Jeno mulai memberi kode menggunakan sebuah lampu jika mereka kan segera sampai ke tempat tujuan mereka.

Dengan begitu mereka langsung bersiap-siap untuk segera masuk ke dalam sebuah sarang Monster, terlihat wajah tegang Jisung saat telah mengetahui jika mereka akan segera sampai. Jisung benar-benar merasakan detak jantung yang sangat begitu hebat, apalagi dirinya membayangkan jika di dalam sana akan ada banyak Zombie Elit yang akan membunuhnya.

Haechan dengan santai menepuk bahu Jisung, "Tenanglah kita akan selamat, gue bakal lindungi lo." Ucapnya dan Jisung hanya bisa tersenyum kaku.

Renjun masih tenang dengan tatapan dinginnya, dia tidak terlihat begitu gugup maupun takut. Kini terlihatlah sebuah bangunan sekolah yang mereka tuju, sekolah yang tadinya terlihat seperti sekolah pada umumnya kini nampak begitu menakutkan. Dengan keadaan sekitar yang penuh dengan kendaraan yang sudah hancur, bercak darah hitam ada dimana-mana, beberapa mayat hidup yang berlalu lalang di sekitar pembatas pagar.

Namun yang membuat Renjun bingung adalah kenapa begitu sepi, apa mereka mengetahui jika dirinya dan tim nya akan menyerang. Meski begitu Renjun langsung memberi aba-aba menggunakan sebuah bendera warna putih, dan Chenle berserta timnya langsung melakukan tugasnya untuk masuk lewat pintu depan. Kemudian Tim Renjun juga Mark akan masuk lewat pintu belakang sekolah yang terpusat dengan ruang bawah tanah. Kendaraan mereka berdua langsung berputar arah dengan kendaraan milik Jeno yang memimpin.

Renjun terus mengikuti dari arah belakang, tepat ketika kendaraan Jeno berhenti di sebuah tempat yang terlihat seperti tempat pembuangan dengan kursi-kursi dan juga meja sekolah yang sudah tidak terpakai. Renjun ikut mengehentikan kendaraannya, kemudian terlihat Jeno yang keluar dari mobilnya bersama dengan Mark juga Lucas dengan perlengkapan yang sudah mereka siapkan. Mungkin keadaan sekitar masih aman-aman saja, belum tentu di dalam karena bisa saja di dalam sana ada sebuah kejutan.

Haechan dan juga Jisung masih berdiam diri, mereka berdua belum keluar karena menunggu aba-aba dari Renjun. Namun saat Renjun langsung membawa tas ransel juga senapannya itu, Jisung dan Haechan pun ikut mengambil peralatan mereka berdua. Kini mereka bertiga langsung ke luar dari mobilnya itu, Jisung menelan salivanya karena masih merasakan takut dengan detak jantungnya yang sangat hebat.

Jeno, Lucas dan Mark yang sudah menunggu mereka bertiga akhirnya menoleh, "Apa kalian sudah siap?" Tanya Jeno.

Dan tanpa ragu mereka langsung menganggukkan kepalanya, dengan begitu Jeno langsung mengeluarkan sebuah pistol dan mengarahkannya ke atas langit. Hingga terdengarlah suara yang begitu nyari di telinga, dan asap berwarna Hijau yang berarti menyerang. Ini adalah sebuah kode untuk di berikan ke pada tim Koeun dan rekannya yang masih selamat juga Tim Chenle.

Z students Where stories live. Discover now