Bagian 1 - 6 (Mengapa Melakukannya?)

14 3 0
                                    

Pancaran sinar matahari lebih banyak diteruskan ke permukaan bumi tanpa adanya penghalang awan. Sehingga cuaca hari ini pun sangat terik dan panas. Dipastikan semua murid menginginkan upacara tersebut segera berakhir. Sedangkan acara itu masih setengah jalan, dan saat ini sedang memasuki sesi penaikan bendera merah putih.

Semua murid upacara melaksanakan hormat bendera, diiringi dengan grup vokal yang menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Namun pada lirik, 'Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya', tiba-tiba sesuatu terjatuh dari atas gedung. Sangat keras.

Bruuugg!

Semua orang yang sedang melaksanakan upacara pun berteriak histeris melihat apa yang terjatuh adalah seorang pria. Salah satu murid SMA Bumi Langit yang bernama David. Rupanya dia melakukan bunuh diri di hadapan semua orang. Darah berceceran di mana-mana. Bahkan guru dan petugas upacara pun terciprat oleh cairan merah itu, termasuk dirimu. Tepatnya ada bintikan noda merah pada wajahmu. Matamu terbelalak mengekspresikan rasa terkejut beserta panik.

Semua murid mulai berhamburan dan pelaksanaan upacara pun menjadi kacau, tidak terselesaikan. Samar-samar terdengar beberapa orang meminta pertolongan. Kalian semua terlihat sangat syok, dan kamu hanya diam mematung-menyaksikan jasad yang ada di depanmu. Bahkan, sebungkus rokok yang sebelumnya kamu beri untuk mengisi kekosongan selama upacara berlangsung pun, masih berada di bawah telapak tangannya dengan digenangi cairan merah nan kental. Naas.

Secara perlahan, kamu membuka topimu dan menjatuhkannya begitu saja. Kamu mulai berjalan mundur. Dipastikan lututmu akan terasa amat lemas dan perasaanmu akan sangat takut sampai akhirnya kamu menjatuhkan diri. Kedua matamu mengeluarkan air mata. Kamu menangis melihatnya. Apakah kamu sudah membayangkan, bagaimana perasaan orang yang melihat seseorang melakukan bunuh diri tepat di depan mata? Hal itu dapat menimbulkan traumatik, bukan? Begitulah perasaan ibumu saat dirimu mencoba melakukannya. Semua rasa antara sedih, tidak percaya, marah, panik, kebingungan, bahkan kebimbangan pun tercampur aduk pada satu rasa.

Kamu merangkak secara perlahan mencoba untuk menghampiri jasad temanmu itu. Kamu duduk dan menatapnya penuh dengan kesedihan. Lirikan matamu terus menyusuri bagian kepala dan tubuhnya yang masih tergeletak tidak berdaya. Namun matamu mulai terkunci pada sesuatu, seperti tertuju pada tangannya. Di sana ada sebungkus rokok, beserta gasolin yang sebelumnya kamu beri secara cuma-cuma. Akan tetapi barang itu sudah terlumuri oleh darah. Memang benar, lantas kamu pun membawa benda tersebut. Sejenak kamu menatap barang itu, kemudian menangis tersedu-sedu.

Sangat disayangkan sekali, kamu tidak menyadari adanya tanda percobaan bunuh diri pada David. Padahal sebelumnya dia sudah memberi banyak tanda padamu. Salah satunya adalah menginginkanmu untuk menemaninya. Pada permintaan itu sudah terselip kalimat terakhir, bahwa dirinya mungkin tidak akan pernah bertemu denganmu lagi. Apakah kamu tidak pernah memikirkannya? Ataukah sudah terpikirkan, tetapi tidak merasa curiga?

Kamu berteriak sekeras mungkin, memanggil namanya. Tim medis sudah datang. Segera mereka memberi pertolongan pertama kepada David. Mereka memasukkan David ke dalam mobil ambulans, dan dipastikan bahwa mereka langsung pergi ke rumah sakit untuk menolong nyawanya. Kemudian beberapa tim medis yang lain pun mendekatimu untuk memberimu perawatan. Seperti yang sudah diketahui, menyaksikan seseorang yang melakukan bunuh diri itu akan menimbulkan trauma bagi diri sendiri. Kamu sempat berontak untuk tidak mau pergi, tetapi mereka berusaha memberimu arahan dan mau tidak mau, kamu menurutinya. Jika memang memiliki sebuah kesempatan untuk memperbaiki semuanya, lalu mengapa harus disia-siakan begitu saja?

🌹🌹🌹

Seseorang tengah berjalan menghampirimu dengan membawakan secangkir minuman panas, itu terlihat dari uapan isi cangkir tersebut. Orang itu tak lain adalah Allura, guru yang katanya paling peduli kepada semua murid yang memiliki masalah. Dia mulai duduk saling berhadapan denganmu. Dia menatapmu, tetapi pandanganmu tampak melamunkan sesuatu.

Kesalahan Mematikan (TAMAT) Where stories live. Discover now