Part 6 : Agustus (1)

1.1K 195 6
                                    

Suara news anchor di televisi bergema kencang di ruangan tengah rumah Xiao Zhan, Shanshan yang sedang merapikan ruangan tidak bisa menahan diri untuk menyimak berita di televisi.

Pria yang masuk ke rumah aktor terkenal Xiao Zhan ternyata hanya seorang pemuda biasa yang bekerja sebagai loper koran. Menurut pengakuannya kepada polisi, dia sangat terpengaruh oleh sosok sang aktor dan menjadi terobsesi. Pelaku mulai menguntit dan meneror Xiao Zhan. Pelaku bahkan memasang kamera mini di dalam rumah sang aktor untuk mengawasi pergerakannya.
Polisi menginvestigasi kemungkinan pelaku melakukan tindakan kriminal yang lain. Pelaku belum mengungkapkan kronologi dia menerobos masuk ke rumah Xiao Zhan. Banyak komentar di media sosial yang menyerang Xiao Zhan bahwa sang aktor membuat orang tidak bersalah menjadi orang gila.

Xiao Zhan berjalan terburu-buru, dia mengambil remote dan mematikan televisi. Shanshan terkejut setengah mati dan langsung mundur dengan salah tingkah.

"Maaf tuan, saya penasaran dengan berita yang beredar, katanya penguntit itu sudah tertangkap.." Shanshan menjelaskan agak gugup.

Xiao Zhan membuang nafas dan terduduk di sofa.

"Tidak apa-apa. Sudahlah.. " dia mengibaskan tangan dengan malas.
Shanshan segera menghilang ke belakang.

Xiao Zhan masih duduk termenung. Ponselnya berdering, ia melirik siapa yang menelponnya. Itu nomor Paul.

"Zhan, kau menonton berita?"

"Yah, Shanshan tadi menyalakan televisi."

"Penguntit itu sudah tertangkap."

"Aku tahu. Itu kabar bagus. "

Paul membisu beberapa saat.

"Tapi Zhan, kapten Shenwei barusan menelponku, dia bilang ada yang harus dibicarakan."

"Masih soal penguntit itu?"

"Ya. "

"Kukira sudah selesai."

"Kau tahu reporter suka melebih-lebihkan berita. Yang kau dengar tidak sepenuhnya benar."

"Yah, aku tahu.. "

"Sampai nanti Zhan."

Klik. Sambungan terputus.

Xiao Zhan masih termenung di depan televisi saat ponselnya berbunyi lagi.
Satu pesan dari Wang Yibo.

Zhan ge, bagaimana kabarmu? kudengar penguntit itu sudah tertangkap. Aku sangat lega sekarang.

Xiao Zhan tersenyum. Dia mengetik pesan balasan.

Semuanya baik-baik saja.
Kau dimana?

Pesan balasan lagi.

Aku di bandara. Bersiap terbang ke Haikou. Aku ada syuting acara Summer Surfing Shop di sana.

Xiao Zhan merasa sedikit patah hati. Dia berharap bisa bertemu Wang Yibo. Dengan jadwal super padat yang nyaris menyeramkan, sepertinya agak sulit bertemu dengannya dalam waktu dekat. Mau bagaimana lagi.
Xiao Zhan mendesah kecewa, dia mengetik pesan balasan.

Oke. Jaga dirimu baik-baik.
Aku merindukanmu.

Pesan balasan dari Wang Yibo masuk secepat kilat.

Aku juga merindukanmu ❤.

Setelah itu, segala sesuatu seakan berjalan dalam slow motion. Dia membaca, menonton film favoritnya, mencoba untuk tidur meskipun sia-sia. Dirinya benar-benar membutuhkan seseorang, dan pastinya Wang Yibo, namun Haikou ribuan kilometer jauhnya.
Saat pagi berganti siang dan siang berganti sore, terpikir dalam benak Xiao Zhan, apakah saat Wang Yibo mengatakan 'aku merindukanmu ' , kalimat itu sungguhan?

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐍𝐨𝐭𝐞𝐬Where stories live. Discover now