Part 15 : Oktober (5)

1K 164 4
                                    

Flat tua itu berada di sebuah daerah pinggiran kota yang sepi di lingkungan menengah. Kapten Shenwei bersama dengan opsir Han Yuan berjalan dengan waspada dan mengawasi sekeliling.

Siang itu cuaca berawan, kapten Shenwei mengenakan topi hitam dan mantel panjang hitam, penampilannya menarik perhatian beberapa orang warga di situ yang menatap kedua petugas itu dengan penuh tanda tanya. Burung-burung berwarna hitam hinggap di ranting sebuah pohon tua yang tumbang di tepi jalan dekat dengan puing-puing yang tidak terurus.

Mereka sampai di depan pintu unit flat yang diduga tempat tinggal Zhao Lei. Opsir Han Yuan memeriksa kotak surat. Ada banyak amplop yang belum dibuka, kebanyakan adalah surat tagihan.

"Kau yakin ini tempatnya?" opsir Han Yuan bertanya pada kapten Shenwei.

Dia mengamati lagi pintu dan dinding yang diselimuti debu tipis.

"Sepertinya flat ini sudah lama ditinggalkan."

Kapten Shenwei meliriknya dengan acuh tak acuh. Dia memegang pegangan pintu dan mencoba mendorong, pintu itu terkunci.

Opsir Han Yuan menggedor pintu.
"Ada orang di dalam?"

Hening. Tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam sana. Mereka berdiri mematung beberapa saat, memutuskan tindakan selanjutnya.

Tiba-tiba terdengar langkah kaki tergesa-gesa dari arah tangga di bawah, langkah kaki itu semakin mendekat ke arah mereka. Kapten Shenwei menempelkan telunjuk di bibirnya memberi isyarat untuk diam. Tak lama kemudian seorang pria bertubuh sedang dan berkacamata muncul di hadapan mereka. Melihat penampilan para tamu tak diundang itu, serta Id yang menggantung di dada kapten Shenwei, dia dengan cepat mengenalinya.

"Aahh.. Shitt! Polisi, apa yang kalian lakukan di sini?" tanyanya panik.

"Kau Zhao Lei?" tanya opsir Han Yuan.

Dia mengeluarkan sehelai kertas dari balik mantelnya.
"Kami membawa surat panggilan resmi untukmu."

Pria itu membetulkan letak kaca matanya dengan tangan gemetar.

"Bisakah kita bicara di dalam?" kapten Shenwei bersuara.

Pria itu mengangguk cepat dan membuka kunci dengan tangan semakin gemetaran.

Pintu flat itu terbuka, aroma apek dan udara pengap menyambut mereka.
Ruangan utama bisa dikatakan seperti kapal pecah. Benda-benda berserakan dan tidak pada tempatnya. Mereka harus melangkah dengan hati-hati supaya tidak tersandung.

"Apa tempat ini sudah lama tak dihuni?" opsir Han Yuan mengibaskan tangannya di depan wajah.

"Aku.. Aku jarang kemari, " pria itu masih panik dan suaranya gemetar.

"Hai, kami hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan, tidak usah ketakutan berlebihan," kata opsir Han Yuan sedikit gusar.

Tiba-tiba pria itu melesat menuju pintu yang belum ditutup, mencoba melarikan diri. Kapten Shenwei yang sedang mengawasi berkeliling terkesiap kaget.

"Kejar dia!" serunya.

Opsir Han Yuan berlari cepat dan berhasil menjangkau kerah belakang pria itu yang nyaris melompat ke bawah tangga.

"Lepaskan aku!" pria itu meronta.
Opsir Han Yuan menyeret pria itu kembali ke dalam ruangan. Mendudukkannya di sebuah kursi kayu dan mengawasinya dari jarak dekat.

"Mengapa kau melarikan diri?"
Kapten Shenwei berdiri menjulang di hadapannya.

"Aku sangat takut pada polisi, lebih baik aku bertemu hantu gentayangan daripada harus berurusan dengan kalian," tampang pria itu sangat memelas.

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐍𝐨𝐭𝐞𝐬Where stories live. Discover now