Part 14 : Oktober (4)

1K 159 15
                                    

PRESENT DAY

Bayang bayang putih terasa berkeliaran di sekitarnya. Bersama bisikan-bisikan lembut yang sangat dikenalnya.

"Yibo..," bisik Xiao Zhan.

Wang Yibo masih menangis di hadapannya. Air matanya menetes di tangan Xiao Zhan.

"Berhenti menangis, kau membuatku sedih."

Wang Yibo menghapus air matanya, ia mengatur nafas, dan berusaha bersikap normal kembali.
Dia tersenyum pada Xiao Zhan.
"Aku sangat takut," katanya.
"Kupikir aku akan kehilanganmu."

Xiao Zhan meringis sekilas memegang pelipisnya yang terbalut perban.

"Aku mendengar sebuah suara yang terus menerus bergema di alam bawah sadarku," dia bicara perlahan-lahan. Matanya yang masih sayu melirik Wang Yibo.
"Itu suaramu. Aku bahkan bisa mengenalinya dalam keadaan tidak sadar."

Xiao Zhan berusaha tersenyum, berpikir bahwa ucapannya menggelikan. Tapi Wang Yibo tetap menatapnya dengan memasang wajah khawatir.

"Sudah berapa hari aku tidur?"

"Tiga hari."

"Ahh... " Xiao Zhan memijit-mijit dahinya.

"Selama itu? Kemarin-kemarin aku bahkan tidak bisa tidur selama berminggu-minggu."

Wang Yibo melebarkan matanya, terhenyak kaget.
"Kau insomnia?"

Merasa topik yang dibahasnya sudah tidak penting dan ingin ia lupakan, Xiao Zhan tidak menjawab dan mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kau tidak bekerja?"

Wang Yibo mengibaskan tangannya.
"Lupakan tentang aku. Bagaimana kondisimu sekarang?"

"Sedikit pusing."

"Aku akan panggil dokter."

Wang Yibo bangkit dari duduknya, tapi sebelum ia sampai ke pintu, seorang dokter setengah baya berwajah ramah masuk ke dalam ruangan. Sedetik kemudian Liu Enjie menyusul masuk.

"Jadi, aktor kita sudah siuman?" dokter itu tersenyum ramah sambil melontarkan candaan. Dia memeriksa denyut nadi pasiennya, memeriksa mata dan mulut dengan memegang senter kecil.

"Kondisimu sudah membaik. Tapi kaki kirimu harus di gips untuk beberapa hari, ada tulang yang retak."
Sang dokter mengucapkan hal serius itu dengan santai seolah-olah tulang retak adalah sebuah lelucon.

"Berapa lama dokter?"

"Tergantung, bisa sepekan atau dua pekan. Asal kau disiplin dan menuruti anjuranku."

"Kapan aku bisa pulang?" tanya Xiao Zhan.

"Secepatnya, kau harus optimis, tampan," dokter itu tersenyum lagi.

Setelah memastikan semua sesuai dengan prosedur. Dokter itu bersiap meninggalkan ruangan.
"Baiklah, sekarang mari kita biarkan pasien istirahat."

Dia melirik Wang Yibo dan mengangguk samar. Menyadari bahwa ia diusir dengan halus, wajah pemuda itu berkerut.

"Biarkan dia menemaniku sebentar lagi dokter," ujar Xiao Zhan.

"Kau harus banyak istirahat," Liu Enji menyela.

"Tidak akan lama. Aku yakin akan cepat pulih jika dia sering bersamaku."

Mendengar itu Wang Yibo melemparkan senyuman pada Xiao Zhan.

"Oke. Ingat pesanku. Istirahat dan minum obatmu."

Dokter itu berjalan keluar diikuti Liu Enji yang berjalan cepat-cepat setelah mendapat lirikan sinis dari Wang Yibo.

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐍𝐨𝐭𝐞𝐬Where stories live. Discover now