18 | Ancangan [2]

198 66 8
                                    

Catu daya coretrax ditambahkan. Tegangan yang menghantarkan listrik biru mengubah bulatan asap hitam itu jadi keunguan. Cahaya terang bersinar-sinar, terpancar sesaat, sebelum diserap masuk kedalamnya dan menyatu dengan struktur penyusun coretrax. Para perwakilan mahasiswa Teknik Elektro sibuk mencatat. Mereka terdiri dari dua puluh orang, terbagi dalam lima tim yang masing-masing mengawasi lima coretrax di lantai dasar Menara bagian selatan. Hasil pencatatan data dari penelitian coretrax dikirim melalui tautan internal BIU pada barphone ke lima orang: dosen pengampu proyek coretrax, dekan fakultas teknik, warek bidang keamanan dan ketertiban mahasiswa, rektor BIU, dan ketua dewan keamanan dan ketertiban mahasiswa.

          Karen selaku ketua DKKM sedang membuka data itu. Selagi membaca ia melangkah cepat melintasi mereka yang sibuk dengan coretrax. Pantofel yang dikenakannya membuat ia sedikit tidak nyaman meski hak tak sampai lima sentimeter. Pasalnya, Karen sudah terlalu terbiasa memakai sepatu boots yang agak longgar, atau paling tidak sepatu kets yang sporty sehingga tidak membuat kakinya terkekang dan susah bergerak. 

          Sekarang ini ia terpaksa berdandan seperti wanita pada umumnya. Meski, terkesan seadanya saja: rambut pendek yang tergerai sedikit melewati bahu, riasan tipis berwarna peach, serta A-line dress potongan midi yang sederhana.

          Karen menoleh sebentar pada mahasiswa Teknik Elektro yang sibuk itu. Bukan hanya mereka yang tidak bisa mendatangi auditorium sebagai tempat dilaksanakannya pesta, tetapi ada banyak mahasiswa dari jurusan lain pula yang diberikan tugas dengan berjaga di masing-masing tempat berbeda. Karen sendiri tidak sepenuhnya dapat bersantai-santai ria menikmati acara itu. Atau bahkan ia justru utusan tersibuk malam ini. 

          Perhatian Karen kembali pada barphone yang memunculkan rentetan informasi terbaru dari coretrax.

Tegangan normal, voltase 300V

Batas maksimum = 400V 

Jika sudah mendekati 500V maka terjadi keabnormalan dan seluruh pasokan listrik BIU wajib dipadamkan.

          Karen memelankan langkah demi mencermati penjelasan itu. Sebelumnya sudah pernah diberitahu oleh Bille bahwa keabnormalan yang dimaksud adalah terhubungnya coretrax dengan kekuatan magis, sekaligus penanda bahwa oknum penyihir sedang menggunakan kekuatan itu dalam skala besar di lingkungan BIU. Pemadaman listrik BIU saat coretrax mencapai 500V tidak akan membuat arus listrik yang menyelimuti coretrax turut padam. Dan saat itu tiba, bulatan asap keunguan tersebut akan menjadi tempat pengurungan bagi penyihir. 

          "Genset di auditorium sudah aman?" Karen mengirimkan pesan suara melalui lencana BIU yang saat ini sedang dialihfungsikan selayaknya HT.

          "PJ Manajemen Pertahanan di sini. Ya, sudah aman dan siap semua. Ganti."

          "Bagaiman dengan sistem inti pusat dan autokontrol di ruang pengoperasian BIU?" Suara laki-laki dewasa dengan nada berat bertanya, tetapi bukan rektor.

          "PJ Bioinformatika di sini. Mengenai masalah yang sebelumnya terjadi di ruang pengoperasian BIU juga sudah diatasi. Anggota tim kami sedang bersiaga untuk tetap menjaga kondisi di sana. Saya tetap mengasiwanya dari tautan internal barphone meskipun sekarang sedang dipanggil sebentar oleh rektor."

          Perlu waktu lama bagi Karen untuk menyadari bahwa yang tadi terdengar adalah suara Vian, tepat saat ia melangkah masuk ke lift. Benar-benar kontras dengan nada suara Vian yang seringkali ia dengar. Biasanya, Vian terkesan ragu, malu, dan sungkan saat berbicara. Tapi tadi, ia terkesan tegas dan berwibawa selayaknya pemimpin. Layaknya pria sejati yang sigap dengan segala tanggung jawab. Entah ini perasaan Karen saja atau Vian memang selalu begitu jika dalam keadaan formal. Tapi tetap saja, itu membuat Karen terkesima.

KATASTROFEDär berättelser lever. Upptäck nu