(Bab 3) Kabar Berita

1.3K 328 15
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Beomgyu mengetuk-ngetuk meja Taehyun, membuat lelaki itu langsung mendongak dan menatapnya dengan tatapan bingung. Tak hanya dia, rupanya Hueningkai juga ikut menoleh ingin mendengarkan.

“Kalian tahu? Orang-orang sedang membicarakan Han Nabi.”

“Siapa Han Nabi?” tanya Hueningkai.

Mereka berdua menatap Hueningkai dengan tatapan lelah, padahal tanpa diberitahu sudah pasti Hueningkai mengenalnya. Tentu saja Beomgyu sedang membicarakan si Ha Nabi wakil penjaga asrama laki-laki.

“Oh baiklah sekarang aku sudah tahu yang mana Han Nabi,” ucap Hueningkai sambil tersenyum lugu.

“Mereka membicarakan tentang dia dipilih jadi wakil penjaga asrama, katanya ada alasan tertentu!” lanjut Beomgyu dengan semangat.

“Alasan tertentu seperti apa?” tanya Hueningkai.

“Itu bagian yang menarik! Katanya mereka sering melihat Nabi berbicara sendiri dan menyendiri di tempat tidak umum, awalnya mereka mengira kalau Nabi orang aneh tapi karena dia tiba-tiba dijadikan wakil penjaga asrama laki-laki, mereka meyakini kalau Nabi sebenarnya bisa melihat hantu!”

Lagi-lagi membicarakan tentang hantu.

Hueningkai yang tidak mempercayai hal itu tentu saja tertawa pelan dan mengatakan kalau semua itu hanyalah gosip kosong, sedangkan Taehyun mendengarkan tanpa berniat untuk memberi komentar.

Mereka juga tidak bisa melupakan kejadian kemarin pagi, tentang Soobin  batuk-batuk parah kemudian memuntahkan darah, dia dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

Malam harinya setelah Soobin dibawa ke rumah sakit, Yeonjun tampak sedikit lebih pendiam daripada biasanya, mereka bertiga jadi merasa asing dengan kakak kelas yang terkenal bertalenta dan tampan tersebut.

“Apa jangan-jangan permainan ouija mereka berhasil?” tanya Beomgyu dengan suara sangat-sangat pelan.

Dari arah samping Jo Yuri si bendahara kelas membagikan kertas hasil UTS matematika dari Kyungsoo, guru matematika killer.

Dia memberikan kertas kepada Taehyun, Hueningkai dan Beomgyu.

“Astaga sial sekali, kenapa nilaiku turun lagi!” keluh Beomgyu melihat nilai UTS matematika miliknya mendapat angka empat.

Dia mengintip hasil ujian milik Hueningkai, rupanya Hueningkai mendapat nilai empat sama seperti dirinya sedangkan Taehyun mendapat nilai delapan.

“Menyebalkan,” keluh Beomgyu.

Taehyun tertawa pelan melihat Beomgyu kesal dengan nilai ujiannya sendiri, berbanding terbalik dengan Hueningkai yang santai dan tidak terlalu peduli.

“Ehm.”

Mereka bertiga menoleh ke samping, melihat Yuri masih ada di samping mereka, padahal mereka mengira kalau gadis itu sudah pergi menjauh sejak tadi.

“Kenapa?” tanya Hueningkai bingung.

“Apa benar Nabi jadi asisten Pak Hoseok jadi penjaga asrama?”

Mereka bertiga mengangguk membenarkan, sontak Yuri menoleh ke belakang dan meminta Chaeryoung untuk membagikan kertas-kertas ujian sedangkan dia menarik bangku sebelah Taehyun yang kosong.

“Bagaimana sifatnya di asrama kalian? Apa dia aneh seperti biasa?”

Taehyun menggeleng, “Tidak ada hal aneh dari dia.”

Meskipun dijawab seperti itu, sebenarnya Taehyun masih memikirkan tentang Nabi yang bertingkah sedikit aneh dari orang-orang biasa, terlebih lagi Taehyun mengingat Nabi membawa senter ke kamar mereka saat memergoki Haechan bermain ouija.

Seolah-olah dia sudah mengetahui kalau Haechan mematikan lampu kamar.

Hanya saja yang membuat Taehyun merasa janggal adalah gadis itu datang ke kamar  seperti tahu kalau orang di dalam sana tengah memainkan hal yang tidak masuk akal.

“Kalian jangan aneh-aneh di dalam asrama itu,” ujar Yuri.

“Memangnya kenapa?” tanya Hueningkai.

Yuri mendengkus pelan, “Tempat itu lebih menyeramkan daripada yang kalian duga. Dulu, ada seseorang yang membeli bangunan itu untuk dijadikan perusahaan, tapi para pekerja bangunan dihantui dan kerasukan. Selama empat bulan masa rekontruksi ada empat pekerja yang meninggal dunia.”

Hueningkai langsung mengangguk-angguk seakan dia setuju padahal dia juga tidak terlalu mempercayai hal-hal mistis, sedangkan Beomgyu tampak memperhatikan dengan seksama setiap ucapan Yuri.

“Pernah ada paranormal datang ke sana dan mengatakan kalau tempat itu benar-benar dikutuk, banyak sekali korban kebakaran di sana tetapi anehnya aura dari tempat itu tidak hanya kesedihan karena kebakaran, melainkan kebencian dan dendam. Rumah Sakit Jiwa Surga tidak hanya rumah sakit jiwa yang mengalami kesialan tetapi juga tempat penyiksaan,”

“Ada puluhan pasien meninggal atau menghilang, mereka mengatakan kalau itu adalah kasus bunuh diri dari para pasien sakit jiwa. Tapi kenyataannya mereka disiksa hingga mati kemudian mayat mereka di—“

Triiiinggg

Bel istirahat sudah berakhir.

“Lanjutkan,” pinta Beomgyu dan Hueningkai yang masih penasaran.

“Mayat mereka dikubur di bagian belakang rumah sakit jiwa, tapi tidak semua, karena beberapa mayat dikubur di bawah lantai ka—“

“Selamat siang murid-murid.”

Yuri, Beomgyu dan Hueningkai tampak kesal melihat Jaebum sudah masuk ke dalam kelas membuat obrolan mereka terpaksa dihentikan.

TBC

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Where stories live. Discover now