(Bab 12) Penyesalan

981 242 30
                                    

****

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

****

“Sudah seminggu aku tidak menjengukmu, ya.”

Gadis itu memegang erat-erat tangan orang di depannya, entah mengapa dia merasa sudah begitu lama tidak bertemu dengannya hanya saja sosok itu tetap selalu berdiri di sampingnya setiap saat.

“Aku tidak menjengukmu bukan karena tidak ingin, tapi karena aku tidak bisa ... aku tidak punya keberanian sebesar itu.”

Untuk beberapa saat dia memberanikan diri menatap orang di depannya.

Wajah itu masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu, satu-satunya yang berbeda hanyalah wujud dan kenangan.

Mungkin bagi orang yang tertidur di tempat ini semua hal yang sudah dilakukan hanyalah sebuah mimpi, tapi bagi gadis itu semua tidak boleh terjadi.

“Kau mengganggu orang lain, kan? Kau meneror seperti waktu itu, padahal kau sangat tahu semua hal tentangku tapi kenapa masih melakukannya?”

Dia masih ingat dengan apa yang lelaki itu ucapkan saat pertama kali mereka bertemu dalam wujud lain darinya, 'saat kau menyukai orang lain, aku mungkin akan melepaskanmu, tapi itu tidak akan mudah karena dia harus melewatiku dulu'.

Tidak ada yang boleh mendapatkanmu jika itu bukan aku.

Mereka memang selalu bersama sejak dulu ataupun saat ini, lelaki itu selalu berjalan di belakangnya mengikuti ke manapun dia pergi, saat dia menundukkan kepala tatkala mendengar perkataan buruk dari orang lain hanya lelaki itu yang mengangkat kepala dan meredam seluruh suaranya dengan satu hantaman tangan.

Pada awalnya mereka hanya teman, hanya sekedar sahabat yang selalu bersama, akan tetapi semua itu sudah tidak berlaku lagi.

Han Nabi, aku ingin berhenti. Aku tidak ingin menjadi temanmu lagi, aku tidak ingin menjadi sekedar temanmu saja.

Persahabatan Han Nabi dan Lai Guanlin yang berubah.

Nabi terdiam sejenak hanya untuk melihat wajah Guanlin, entah mau sampai kapan lelaki itu akan terus tertidur dalam mimpi, menolak untuk membuka mata melihat dunia yang sama dengannya tanpa wujud berbeda.

Setelah puas mengamati wajah itu, Nabi segera bangkit dan keluar dari ruangan tersebut, tidak hanya Guanlin saja yang ingin Nabi lihat melainkan seseorang.

Dia berjalan pergi ke ruangan bernomor 50 dengan nama ‘Hwang Hyunjin’ di dindingnya, memberitahu siapa orang yang tengah dirawat di dalam sana.

Nabi tidak membawa bingkisan mahal, dia hanya membawa buah-buahan dan biskuit untuk Guanlin dan juga untuk Hyunjin.

Dia mengetuk pintunya beberapa kali kemudian seorang wanita paruh baya membukakan pintu untuknya.

“Aku datang untuk berkunjung,” ucap Nabi.

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن