Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]

(Bab 35) Permintaan

****

Apa itu hantu perawan?

Semua orang berpikiran sama, hantu perawan adalah arwah dari seorang wanita yang mati muda tanpa sempat untuk menikah.

Biasanya dia selalu menggoda dan mengganggu laki-laki muda yang mereka sukai seperti sebuah parasit, bahkan mereka bisa menutupi aura dari laki-laki itu agar tidak ada wanita manapun yang mau mendekatinya.

Terlebih lagi mereka juga bisa saja mengganggu orang lain yang dianggap mengganggu.

Mungkin itulah yang dipikirkan oleh Yeonjun, atau mungkin tidak. Sejak kemarin lelaki itu terus saja nelamun setiap kali terbangun di pagi hari, selama bermenit-menit dia habiskan hanya untuk duduk diam dengan raut wajah kosong.

Sekarang masih jam setengah enam pagi, bahkan Soobin dan Beomgyu masih benar-benar terlelap di dalam mimpi, hanya Hueningkai dan Taehyun yang sudah bangun sejak beberapa saat lalu.

Taehyun masih berada di kamar mandi sedangkan Hueningkai bermain ponselnya di atas ranjang, sambil memeluk boneka.

“Ada apa, Kak? Apa ada masalah?” tanya Hueningkai keheranan melihat ekspresi Yeonjun tampak aneh.

Yeonjun hanya bisa mengusap rambutnya sambil mendengkus, dia sendiri juga tidak mengerti mengapa bisa seperti ini, rasanya seperti ada yang janggal.

“Tadi malam aku bermimpi aneh sekali.”

Hueningkai terbelalak mendengar ucapan Yeonjun, “Mimpi seperti apa?” tanyanya.

“Aku sudah bermimpi tentang ini sebanyak dua kali … aku melihat seorang wanita dan dia selalu datang lalu memelukku, aku tidak mengerti, mimpi itu berulang lagi pada hari ini hanya saja … kali ini sedikit berbeda.”

“Apanya yang berbeda?”

Yeonjun tampak ragu untuk mengatakan hal ini, ekspresi wajahnya yang terlihat tidak fokus membuat Hueningkai menjadi khawatir, bahkan sekarang lelaki itu mulai berpikiran kalau ada yang salah dengan Yeonjun.

“Di-dia seperti menggodaku,” jawab Yeonjun dengan nada pelan.

“Menggoda? Seperti apa?”

“Dia mencium wajahku berkali-kali.”

Kalimat itu berhasil mengejutkan Hueningkai, dia langsung bangkit duduk dan menatap Yeonjun dengan tatapan tidak percaya, akan tetapi lelaki itu langsung memikirkan lagi ucapan Yeonjun, bukankah tadi itu hanya mimpi?

“Aku tidak mengerti mengapa aku bisa bermimpi seperti itu, mengapa aku jorok sekali! Padahal selama ini tidak pernah seperti itu,” gumam Yeonjun seperti tidak habis pikir pada dirinya sendiri.

“Hei … ini bodoh sekali, itu hanya mimpi!” ucap Hueningkai sambil tersenyum cerah, berusaha untuk mengingatkan kembali.

Tidak hanya Hueningkai saja yang ingin beranggapan seperti itu, Yeonjun juga ingin percaya kalau itu hanyalah mimpi, tapi semua yang ada di dalam mimpinya terasa benar-benar nyata. Seakan dia bertemu dengan wanita itu di dunia nyata.