(Bab 43) Diskusi Orang Tua

658 185 7
                                    

****

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

****

Kondisi Hoseok dan Yoongi adalah yang paling buruk selama sejarah mereka menjalankan tugas, ketika tersadar dari pingsan, Hoseok melihat Yoongi tergeletak di lantai dengan darah dari kepalanya.

Soobin menatap Hoseok sambil tersenyum lebar.

“Ini sudah tidak bisa ditoleransi, aku akan ke sana!” ucap Jungkook di base.

“Hentikan! Kau tidak boleh ke sana!” cegah Namjoon.

Jungkook tidak memperdulikan cegahan tersebut, meskipun Seok Jin juga melarangnya untuk pergi ke sana, bahkan Taehyung juga ingin menghampiri Yoongi dan Hoseok, hanya saja dia masih mampu untuk menahan diri.

Jimin mengejar lelaki itu ketika dia berjalan keluar dari lorong kamar para penjaga, hendak menghampiri kamar nomor 88.

“Jungkook, hentikan! Kau tidak boleh ke sana!” ucap Jimin seraya menarik lengan lelaki itu kuat-kuat, mencegahnya untuk pergi.

“Apa maksudmu aku tidak boleh ke sana? Kak Yoongi terluka dan Kak Hoseok juga ikut terluka, bagaimana bisa kita menunggu di base dengan tenang, SEDANGKAN PENGUSIRANNYA GAGAL!”

“Ini tidak akan gagal! Bertahanlah sedikit, kita bisa menolong mereka kalau pagi sudah menjelang!” jawab Jimin.

Jungkook menyibak rambutnya ke atas, “Ketika pagi sudah datang dan kita membuka pintu, apa yang terjadi? Mereka sudah mati.

“Hei, kau ini bicara apa?!”

Felix menjadi diam kaku, begitu juga dengan Seungmin, Jeongin, Minho dan Hyunjin, pasalnya Jungkook dan Jimin tidak tahu kalau mereka berdua bertengkar di depan kamar kelima murid itu.

“Jadi benar … mengusiran kali ini untuk Soobin,” gumam Hyunjin sangat pelan sambil menundukkan kepala.

Hoseok yang sudah terbangun segera menghampiri Yoongi dan menarik lelaki itu, menyandarkannya pada dinding agar bisa diobati.

Soobin hanya menatap mereka berdua tanpa melakukan apapun, ikatan di tangan dan kakinya bahkan masih terpasang dengan erat, kedua mata itu hanya terus bergulir mengikuti arah ke mana Hoseok berjalan.

Melihat dia mengambil kotak pertolongan pertama yang sempat mereka bawa.

Niatnya kotak pertolongan pertama itu akan digunakan untuk Soobin jika pengusirannya berhasil, namun sekarang justru sebaliknya, mereka menggunakan kotak pertolongan itu untuk diri mereka sendiri.

Tangannya bergetar ketika dia berusaha untuk mengobati kepala Yoongi, tak lupa dia mengecek apakah Yoongi masih bernapas atau tidak, sekaligus bagaimana kondisi detak jantung, setelah memastikan kalau Yoongi hanya pingsan, dia segera mengobatinya.

“Hihihi,” tawa Soobin cekikikan melihat Hoseok mengobati Yoongi dengan tangan gemetar, dia terus tertawa seolah-olah merasa bahagia melihat mereka berdua susah.

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu