(Bab 22) Kepulangan

883 228 39
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Hari ini adalah hari di mana Jaemin kembali ke asrama.

Teman sekamarnya yakni Renjun, Jeno, Lucas dan Mark tentu saja menyambut kedatangan Jaemin dengan perasaan senang.

Melihat Jaemin turun dari mobil bersama kedua orang tuanya, Renjun dan Jeno langsung membantu Jaemin untuk membawa beberapa tasnya menuju lantai tiga.

“Apakah terjadi sesuatu di asrama saat aku tidak ada?” tanya Jaemin, penasaran.

Renjun tersenyum masam, “Terlalu banyak yang terjadi sampai aku tidak ingin mengingatnya sama sekali,” jawab dia kepada Jaemin.

Jeno tidak menjawab apapun, dia hanya tersenyum dan memfokuskan diri untuk menyambut kedatangan Jaemin daripada harus menceritakan apa saja yang telah terjadi di asrama mereka baru-baru ini.

“Sebenarnya aku bermimpi sangat aneh beberapa hari ini,” gumam Jaemin saat mereka bertiga memasuki lift.

“Mimpi apa?” tanya Jeno.

“Aku bermimpi akan ada kebakaran di dapur asrama, kemudian tangan salah satu petugas kantin asrama jadi terluka, tapi tidak hanya mimpi itu saja ... aku juga bermimpi tentang seseorang yang ingin sekali masuk universitas Harvard,”

“Dia berkata padaku kalau jiwa beberapa dari mereka telah dimurnikan jadi dia akan pergi, kemudian dia memintaku untuk belajar yang rajin agar bisa menggantikan dia menjadi murid di universitas Harvard.”

Renjun dan Jeno tidak menjawab ucapan Jaemin sama sekali.

Mereka berdua keluar dari lift lalu berjalan menuju kamar mereka di lorong sebelah kiri, nampak dari kejauhan ada Lucas dan Mark yang menunggu di depan pintu, tampaknya mereka berdua sudah mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan.

Katanya mereka berdua berencana untuk makan tteokpoki bersama di kamar asrama.

Jaemin mendongak, dia melihat setiap pintu kamar dipasang sebuah kertas yang aneh dan terkesan sangat mencurigakan.

“Itu kertas penangkal?” tanya Jaemin kepada Jeno dan Renjun.

Mereka berdua jadi merasa sedikit aneh, pasalnya Jaemin seharusnya tidak tahu apapun tentang kertas penangkal, tentu saja mereka berdua lebih terkejut karena tebakan Jaemin memang benar. Itu adalah kertas penangkal.

Kertas itu dipasang oleh Jimin dan Hoseok dua hari lalu di pagi hari setelah kejadian menyeramkan menimpa Haechan.

Fungsi dari benda itu adalah untuk memblokir makhluk lain datang ke kamar para murid, namun benda itu tidak dapat mengusir sesuatu yang sudah ada di dalam sana.

“Hei, selamat kembali!” sambut Mark kepada Jaemin.

Lelaki itu tampak tersenyum lebar dan senang menerima sambutan dari seluruh teman-temannya, sungguh menyenangkan.

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Where stories live. Discover now