(Bab 5) Tangisan Tengah Malam

1.2K 287 32
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

“Sudah aku duga! Pasti Han Nabi dijadikan wakil penjaga asrama karena ada suatu alasan khusus!”

Beomgyu mengetuk karpet beberapa kali sambil menatap ke arah Taehyun dan Hueningkai dengan penuh semangat.

“Dia itu anak indigo, anak indigo!”

Taehyun hanya mendengkus pelan mendengar ucapan Beomgyu, sedangkan Hueningkai masih setengah nelamun, bayangan gadis berambut panjang di tengah-tengah lorong benar-benar tidak dapat dihilangkan.

“Walaupun ibuku juga takut tikus, tapi dia tidak berlari sambil menangis hingga memeluk ayahku. Itu tidak mungkin terjadi!” sambungnya menggebu-gebu.

Pintu kamar mereka terbuka lebar menampilkan Yeonjun baru saja pulang dari kantin untuk membeli keperluan seperti makanan ataupun sekedar bertemu dengan teman-teman dari kamar lain.

“Kak, ayo makan bersama-sama,” tawar Beomgyu.

Yeonjun tersenyum kemudian ikut duduk bergabung bersama mereka bertiga, menikmati cemilan dan makanan enak lainnya.

“Dari mana saja, Kak?” tanya Hueningkai.

“Hanya ke lantai satu, membahas lomba basket.”

Mereka baru ingat kalau sebentar lagi murid kelas tiga akan mengikuti lomba basket untuk yang terakhir kali, mereka sangat bersemangat untuk mengikuti lomba itu sekaligus bertekad untuk menang.

Tidak hanya lomba basket tapi juga beberapa lomba lainnya hingga ada lomba antar kelas seperti lomba kebersihan, lomba memasak ataupun lomba-lomba menyenangkan lain.

“Aku terkejut sekali saat mati listrik tadi,” keluh Hueningkai karena tidak bisa menahan perasaan aneh yang sejak tadi dia tahan.

“Mati listrik? Memangnya tadi mati listrik?” tanya Yeonjun, kebingungan.

Kini tidak hanya Yeonjun yang bingung, mereka bertiga juga tidak mengerti mengapa Yeonjun bisa bertanya seperti itu, padahal jelas-jelas tadi listrik di lantai tiga mati.

“Di kantin lampu masih menyala, bahkan tadi aku juga pergi ke lantai dua. Di sana juga tidak mati listrik sama sekali.”

Mereka berempat membisu, lagi-lagi suasana aneh menyerang mereka.

“Taehyun, ceritakan lagi tentang Nabi tadi,” ujar Beomgyu memecahkan suasana, mencari topik baru.

“Ada apa dengan Nabi? Kau berpacaran dengannya?” tanya Yeonjun.

Taehyun mendengkus pelan, “Bukan begitu! Dia hanya ketakutan karena ada tikus di kamarnya.”

Yeonjun mengangguk-angguk kecewa, seolah dia setuju kalau Taehyun berpacaran dengan Nabi, membuat Beomgyu dan Hueningkai tampak ingin tertawa.

Hueningkai menceritakan secara rinci kejadian tadi agar Yeonjun paham, hingga dia juga menceritakan tentang gadis berambut panjang di lorong ataupun kecurigaan tentang Nabi tidak mungkin takut pada tikus.

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang