(Bab 10) Seseorang Di Atap

973 257 37
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


****

"Choi Soobin."

"Hadir."

"Choi Yena."

"Hadir."

"Huang Renjun."

"Hadir."

"Hwang Hyunjin."

"...."

Seok Jin menurunkan absen di tangannya, dia menatap ke arah para murid dan menemukan meja Hyunjin kosong tanpa ada siapapun di sana. Padahal biasanya lelaki itu tidak pernah absen jam pelajaran meskipun seorang berandal.

"Ada yang tahu Hyunjin ke mana?" tanyanya pada para murid.

Alih-alih untuk menjawab, mereka justru menatap satu sama lain sambil bertanya-tanya ke mana gerangan Hwang Hyunjin.

Hyewon menepuk bahu teman sebangku Hyunjin, yakni Felix. Lelaki itu menoleh ke belakang agar dapat menatap Hyewon.

"Kau teman sekamarnya juga, kan? Ke mana Hyunjin?"

Felix hanya menarik napas seperti ingin menjawab namun beberapa saat kemudian dia tidak jadi menjawab pertanyaan Hyewon, dia menggeleng pelan, mengisyaratkan bahwa dia benar-benar tidak tahu ke mana Hyunjin.

"Tadi dia memang berangkat sekolah bersama kami, tapi tadi sebelum jam pelajaran dia keluar sebentar katanya ingin ke toilet."

Felix hanya bisa pasrah sambil melihat ke luar jendela, matahari tampak begitu terik pada pagi hari ini.

Para murid kelas dua B sedang berada di luar untuk melaksanakan jam olahraga, mereka tampak sedang berlari mengelilingi lapangan sebagai pemanasan sedangkan Jimin mengawasi murid-muridnya berlari.

"Ayo, Daehwi jangan mau kalah dari Yujin, astaga ...."

Daehwi tampak seperti orang yang ingin mengomel, untungnya dia masih bisa menahan dan terus berlari sekuat tenaga.

Jimin melihat Nabi berhenti berlari, dia tampak kelelahan dan tidak mampu lagi untuk menyusul teman-temannya di depan sana, meninggalkan jarak yang semakin jauh.

Pria tersebut langsung menghampiri Nabi.

"Apa kau sakit?" tanyanya.

Nabi mendongak dan menatap guru tersebut kemudian menggeleng pelan sebagai isyarat kalau dia tidak terlalu lelah.

"Kak Hoseok bilang kalau kau menjadi kurang istirahat semenjak menjaga di asrama laki-laki, lihatlah lingkaran matamu, kau pasti mengalami banyak hal di sana," ujar Jimin.

Mereka semua berlari memutar lapangan sekali lagi sedangkan Jimin menyuruh Nabi segera pergi istirahat di UKS, entah mengapa itu menjadi pemandangan yang tidak asing lagi bagi mereka.

"Sudah aku duga kalau Pak Jimin akan memanjakannya seperti ratu," keluh Daehwi kepada temannya yang bernama Somi.

"Bukankah itu sudah hal yang wajar? Dia keponakan Pak Kepala Yayasan," jawab Somi sambil menaik turunkan bahu.

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Where stories live. Discover now