(Bab 45) Kesadaran Guanlin

668 192 15
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Seharusnya hari ini Nabi harus pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Yoongi dan Hoseok bersama kakaknya yang lain sekaligus berdiskusi tentang langkah selanjutkan, akan tetapi gadis itu mendapat kabar kalau Guanlin sudah terbangun dari koma.

Semalam tidak ada yang menjaga Guanlin di kamarnya, seorang suster yang harus mengecek kamar Guanlin menyadari kalau lelaki itu perlahan membuka mata, kemudian keluarganya langsung dikabari.

Nabi baru mendengar tentang hal itu pagi ini.

Akhirnya gadis itu datang untuk menjenguk Guanlin bersama Namjoon, Seok Jin, Jimin, Taehyung dan Jungkook.

Mereka sengaja membawa buah-buahan dalam jumlah banyak serta cemilan.

“Kami sangat senang kau akhirnya sembuh,” ucap Seok Jin kepada Guanlin.

Kedua orang tuanya tampak bahagia sekaligus lega dan mereka tidak bisa berhenti tersenyum, Guanlin bahkan ikut tersenyum tipis melihat orang-orang yang berkunjung untuk mengetahui kondisinya.

“Bolehkah aku pergi jalan-jalan bersama Nabi?” tanya lelaki itu kepada ibunya.

“Tentu saja boleh.”

****

Yoongi meminum segelas teh hangat yang dibawa oleh Seok Jin untuknya dan Hoseok.

Semalam dia sudah mendengar kalau Soobin telah selesai dilakukan pengusiran dan mereka mendapatkan boneka yang selama ini mereka incar.

Berkat pengusiran semalam, arwah pendendam milik Yeora sudah jauh melemah, dia melepaskan cengkraman pada Hamin dan pada puluhan hantu di rumah sakit itu, mereka semua pergi setelah boneka Menna muncul di dalam lemari Hueningkai.

“Jadi sekarang Hamin dan Suster Misun sudah tenang dan mereka sudah kembali ke tempat yang seharusnya?” tanya Hoseok pada mereka.

“Iya, semalam dia berterima kasih pada kita lalu pergi,” jawab Jungkook.

Yoongi dan Hoseok mengangguk pelan, mereka juga merasa lega kalau hantu yang sudah tertahan di bangunan itu selama 67 tahun bisa kembali ke tempatnya.

Pengusiran yang terjadi pada Soobin malam itu menjadi pengalaman menyeramkan bagi beberapa pastur muda, mereka bahkan mengaku kapok dan tidak ingin melakukan pengusiran lagi jika ditawari.

Rekaman suara Soobin yang berbicara dengan bahasa aneh didengarkan oleh mereka bersama-sama, pada awalnya mereka mengira kalau ucapan Soobin menggunakan bahasa asing, akan tetapi Yuju yang mengidentifikasi bahasa tersebut mengatakan kalau itu bahasa Korea versi terbalik.

Ketika mereka memutar balik suara rekaman, mereka baru mendengar makna sebenarnya dari ucapan Soobin selama ini.

Yeora menghina mereka dengan pengucapan yang dibalik.

“Kalau begitu sekarang kita harus membuat rancangan rencana selanjutnya,” ucap Yoongi mulai meraih kertas-kertas dari Namjoon, bermaksud untuk membacanya.

“Kalian harus tahu, orang tua dari Haechan benar-benar menggila saat diskusi orang tua, mereka bahkan tadinya ingin menuntut kita kalau anak mereka tidak terselamatkan,” ucap Jimin, mulai menceritakan diskusi orang tua waktu itu.

Taehyung juga bercerita bagaimana ibunya Soobin tidak berhenti menangis terutama saat melihat layar CCTV, dia memohon-mohon agar bagaimanapun caranya mereka menyelamatkan Soobin dengan aman.

Orang tua Jaemin dan orang tua Hyunjin terus saja bertanya apakah masih ada jalan keluar yang lebih baik tanpa harus mengorbankan anak mereka ataupun orang lain.

Sedangkan orang tua Yeonjun hanya diam, tampaknya Yeonjun berhasil meyakinkan orang tuanya bahwa dia akan baik-baik saja, jadi mereka tidak memprotes sama sekali bahkan mereka ingin lekas pulang untuk berdoa.

Sebelum pulang, orang tua Soobin dan orang tua Yeonjun meminta maaf atas segala hal yang dilakukan oleh anak-anak mereka, berbanding terbalik dengan orang tua Haechan yang langsung pergi setelah mengucap ‘terima kasih’.

“Jika anaknya saja seperti itu, sudah pasti orang tuanya lebih parah lagi,” jawab Yoongi dengan santai.

Hoseok hanya bisa menggeleng pelan mendengar jawaban Yoongi, siapapun yang melihat lelaki itu sudah pasti tidak akan menyangka kalau dia adalah anak yang dididik oleh seorang pastur besar.

Mereka juga pasti tidak percaya kalau Yoongi adalah seorang pastur.

Namjoon sebenarnya merasa lega ketika diskusi orang tua tidak ada Yoongi di tempat itu, karena jika Yoongi ikut andil dalam diskusi sudah pasti orang tua Haechan dibantai habis-habisan hingga tidak bisa mengatakan apapun.

“Ke mana Han Nabi?” tanya Hoseok kepada mereka semua.

“Nabi sedang bersama Guanlin,” jawab Taehyung.

“Guanlin?”

“Iya, dia baru saja tersadar dari koma.”

Yoongi dan Hoseok saling menatap satu sama lain, senyuman penuh rasa gembira terpasang jelas di wajah mereka.

“Benarkah? Kalau begitu aku juga harus menjenguknya nanti,” ucap Hoseok.

****

“Kau tahu, selama aku menjalani koma, aku bermimpi panjang sekali.”

Nabi hanya diam saja sambil terus melihat ke depan, seperti tidak terlalu mendengarkan ucapan Guanlin di sebelahnya.

Lelaki yang duduk di kursi roda tersebut tampak tersenyum tipis, mengingat-ingat kembali mimpi yang telah dia jalani selama ini.

“Aku bermimpi kau tidak ingin bertemu denganku karena takut, lalu aku bermimpi pergi ke sebuah bangunan asrama laki-laki, di sana ada banyak sekali hantu mengganggu, aku juga bermimpi kalau aku merasuki Taehyun demi bisa berbicara denganmu,” ujar Guanlin.

Nabi mendengkus pelan.

“Aku bertemu dengan hantu di dalam lemari kamar nomor 88, hantu itu membenciku karena aku berasal dari luar, dia mencoba mengusirku tetapi dia tidak bisa melakukan itu karena  dia belum terlalu mampu.”

“Berarti kau sangat beruntung, harusnya kau tidak perlu mengingat hal itu, karena semuanya hanya mimpi,” jawab Nabi seraya menatap Guanlin dan tersenyum tipis.

Saat ini dia merasa sangat lega dan bahagia bahwa Guanlin sudah tersadar dari tidurnya yang panjang, bukan lagi sebagai arwah berkeliaran sesuka hati, kini lelaki itu sudah benar-benar menjadi manusia.

Guanlin ikut tersenyum tipis, dia menoleh kepada Nabi dan membalas tatapan gadis itu dengan tatapan yang teduh, persis sekali seperti kebiasaannya selama ini.

“Apa kau masih menyukai Taehyun?”

“Di dalam mimpiku … aku selalu mendengar lagu over and over again di kamarmu, siapapun termasuk aku juga tahu, Taehyun pernah menghiburmu, menyanyikan lagu itu untukmu.”

Mendengar ucapan Guanlin membuat Nabi mendengkus keras, meskipun dia tersenyum akan tetapi semuanya terasa sangat berbeda.

“Kenapa kau bisa menyimpulkan hal seperti itu hanya karena sebuah lagu? Itu semua tidak benar.”

TBC

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Where stories live. Discover now