(Bab 4) Tikus Di Malam Hari

1.2K 302 24
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Malam hari di asrama masih sama seperti malam-malam sebelumnya.

Beberapa murid memilih pergi ke kantin untuk makan ataupun membeli cemilan sambil mengerjakan tugas ramai-ramai, sedangkan sisanya memilih untuk diam di kamar tanpa melakukan apapun.

Seperti Taehyun dan Hueningkai memilih pergi ke kantin untuk mengerjakan tugas sekaligus memakan cemilan, ataupun Beomgyu tengah memainkan game online di dalam kamar ditemani Yeonjun.

Meskipun sudah lima belas menit mereka berada di ruangan yang sama, namun Beomgyu dan Yeonjun tidak saling membuka pembicaraan atau sama lain.

Beomgyu melirik-lirik, berusaha untuk mencari cara agar mereka setidaknya bisa saling menyapa satu sama lain hanya saja semenjak Soobin tidak ada di asrama lelaki itu tidak terlalu banyak bicara.

Mereka tidak bisa selalu begini karena mereka akan menjadi teman sekamar selama satu tahun, atau sampai Yeonjun dan Soobin lulus.

Dengan sedikit gugup akhirnya Beomgyu mulai membuka pembicaraan.

"Kak Yeonjun, apakah Kak Soobin baik-baik saja?"

Yeonjun menoleh dan tersenyum tipis, "Dia baik-baik saja, katanya dia hanya keracunan roti basi, mungkin besok dia sudah kembali ke sini."

Beomgyu mengangguk-angguk, dari raut wajahnya dia merasa senang kalau kondisi Soobin baik-baik saja.

Sedangkan di balik dinding kantin, Taehyun dan Hueningkai membeli beberapa cemilan untuk mereka bawa ke kamar, lantaran Beomgyu terus mengirim pesan untuk membelikan dia cemilan juga.

Parahnya Beomgyu makan cemilan sangat banyak, tidak kalah banyak dari Hueningkai, jadi Taehyun harus membeli banyak sekali makanan.

"Apa kita harus membelikan cemilan untuk Kak Yeonjun juga?" tanya Hueningkai.

"Beli saja," jawab Taehyun.

Mereka memasukkan semua makanan yang mereka beli ke dalam plastik kemudian berjalan pergi menuju kamar mereka di lantai tiga, yakni kamar nomor 88.

Mereka berdua membicarakan hal-hal sepele sambil berjalan agar tidak merasa bosan, asrama luas ini katanya akan dibuat perpustakaan untuk mengerjakan tugas, mereka merasa kalau asrama ini lebih menyenangkan daripada rumah sendiri.

Jika saja rumor-rumor bodoh tidak mengganggu.

Dari ujung lorong lantai tiga, seorang gadis sedang memegang erat-erat gagang pintunya yang bergetar hebat.

"Aku tidak mau!" ucapnya.

Semakin lama pintu itu bergetar hebat dan sekuat tenaga gadis tersebut menahannya agar pintu itu tidak terbuka.

"Aku tidak ingin melakukannya!"

Tiba-tiba saja seluruh lampu mati dalam sekejap.

Semua murid berseru dan terkejut, terutama gadis itu, dia berteriak ketakutan dan berlari di dalam kegelapan. Tidak peduli kalau dia tidak bisa melihat.

Rumah Sakit Jiwa Surga [TXT - BTS - SKZ - NCT]Where stories live. Discover now