Tuan,
bisa saja aku menunggu ribuan rembulan bisa saja aku menunggu pada ketidakpastian.
bisa saja ku selami dunia mu yang luas bagai lautan.
bisa saja semua itu aku lakukan.Tuan,
seperti biasa sang rembulan terangi malam begitu terang.
seakan-akan tak ada pertanda cahayanya akan padam.
tapi nyatanya,perlahan-lahan ia tinggalkan langit sang malam.Tuan,
selama ini kita salah mengartikan.
soal hati yang ditinggal dengan begitu banyak ketidakjelasan,lama-lama bisa mati perlahan.Begitu juga perasaanku untukmu.
Bisa saja aku menunggu,tapi tidak dengan hatiku.
Bisa saja aku bertahan,tapi tidak dengan perasaanku yang terus kau campakan.Tuan,
Perlahan,hati ini ingin pulang.Tapi sayang,kini rumahnya hanyalah kenangan.
-Aksarahasta-
hai semuaaa..
maaf saya jarang sekali update,karena makin dewasa makin sibuk juga ternyata hehe.sampai puisi yang saya tulis di notebook belum saya tulis di dunia jingga ini,tapi saya ingin berterimakasih kepada kalian semua karena setia membaca soal "KITA" terimakasih yaa!♡
karena perihal "KITA" masih jadi rahasia,jadi jangan kemana-mana yaa,tungguin part selanjutnya!pict : @anniyaniyaa
YOU ARE READING
KITA
Poetry"Tahun-tahun bahagia kita sudah tak berarti dalam kata". K I T A Anniyaniyaa©2019