Bu,pagi ini jangan dulu ke pasar.
Pasak saja bahan yang ada di rumah,asal jangan desak rakyat menengah kebawah.
Kasihan,mereka bekerja dengan jeri payah,masa iya upahnya mau di bajak begitu saja.
Pagi ini jalan akan ramai bu.
Bahkan ibu-ibu lain pun ikut turun ke jalanan.
Panas-panasan,desak-desakan.
Hanya untuk membenarkan aturan yang lama-lama semakin keluar jalan.
Menyuarakan suaranya yang masih saja tetap tak di dengar.
Sudah tidak ada kata “wakil” bisiknya.
Sebab yang bisa di percaya kini apa?
Yang seharusnya bisa “mewakilkan” ini malah pancing-pancing keributan.
Jelas,kita semua geram.
Jelas,punya jabatan ya mbok jangan disalahgunakan.
-Aksarahasta-
YOU ARE READING
KITA
Poetry"Tahun-tahun bahagia kita sudah tak berarti dalam kata". K I T A Anniyaniyaa©2019
