[Akhir Kita]

56 7 0
                                    

Rampung sudah “kita” tertulis.
Meski tak berakhir manis,saya harap kamu sudi menjadi topik di setiap puisi yang  terlanjur saya tulis.

Ris...
Tak terasa kita sudah lama sekali tak bicara.
Bahkan untuk sekadar menanyakan kabar saja,mungkin semesta kini tak izinkan.

Ris...
Tak terasa tulisan ku tentang mu harus berakhir sampai disini.
Meski tak semua tentang mu tertulis rapih di setiap puisi,tapi aku sempat-sempatnya mengukir nama mu di setiap sisi.

Ris...
Harus ku akui,jika kamu adalah patah hati paling abadi.
Bahkan hingga saat ini,media sosial mu tak luput aku singgahi.

Tapi...
Semua harus berakhir.
Cerita kita yang sempat ada,harus aku akhiri sekarang juga.
Karena hidup tak selalu tentang masa lalu,aku mau terus berjalan maju meski itu tak bersama mu.

Kini aku sanggup.
Meski hati menangis,dan hanya ada aku sendiri yang memeluk,aku sanggup.

Oh ya,perihal siapa kita yang selalu aku dan mereka tanyakan,kini aku bisa simpulkan.
Karena kepastian itu sudah kuterima berupa jawaban “kita hanya teman”.
Jadi sudah jelas,cerita kita memang seharusnya tak ada.
Karena cerita kita harusnya kita yang rangkai bersama,tapi ini malah aku sendiri yang terlanjur jatuh cinta.

Jadi,aku akhiri saja,ya?

Selamat menyelami lautan tanpa ikatan.
Kini kata “kita” benar-benar mati tanpa makna.

K I T A
R A M P U N G—

KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang