10. Dihukum tuan muda

2.2K 221 67
                                    

"Sekarang... Buka bajumu"

Jennie hanya terdiam, tangannya bergetar takut, pipinya memerah dan itu tidak lepas dari penglihatan Rose.

Rose menatap Jennie. "Kau bilang ingin aku hukum sayang" ucap Rose yang sudah entah dari kapan memegang pisau lipat dan mengitari wajah Jennie dengan pisau itu.

"Jangan sakiti aku..." lirih Jennie.

Rose tersenyum miring lalu mulai menggesekkan mata pisau itu dengan baju yang Jennie pakai.

"K-Kumohon jangan"

Seakan tuli Rose tetap merobeknya, Jennie menyilangkan tangan didadanya menolak membuka baju.

"Singkirkqn tanganmu atau mata pisau ini akan menggores kulitmu"

Jennie menggeleng. "Jangan Tuan... Kumohon..."

Rose mulai geram, dia melemparkan pisau itu hingga menancap dipintu, kemudian dia bangkit.

Srekk

Dia kembali menjambak rambut Jennie. "Dengar Nona Jennie! Bukankah aku sudah bilang jika kau hanya tawananku? Jangan menolakku karna aku memintanya sebagai suamimu!"

"T-Tapi..."

"Tapi apa! Katakan padaku nona!"

Jennie menunduk lalu menggeleng, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Bughh

Rose melemparkan Jennie ke ranjang, kepala Jennie terbentur ke ranjang membuat penglihatannya sedikit memburam.

Rose menatap Jennie dengan tatapan yang gelap.

Sreekkk

Dengan sekejap baju yang Jennie pakai Rose sobek membuat dia bisa melihat perut Jennie dan dadanya yang tertutup bra.

Rose tersenyum melihat tubuh Jennie yang bersih tanpa cacat. Namun penglihatannya terhalangi tangan Jennie yang terus menarik bajunya agar menutupi perut dan dadanya, dan Rose tidak suka itu.

Rose menatap Jennie tajam lalu melonggarkan dasinya hingga kini terlepas dari lehernya. Dia juga membuka kancing kemejanya lalu menatap Jennie, "Dasar keras kepala"

Rose meraih kedua tangan Jennie lalu mengikatnya ke sudut ranjang. "Bukankah sudah aku bilang jangan macam-macam"

Jennie menunduk lagi "Jangan tuan... Hiks"

Melihat tangisan Jennie lagi, Rose merasa begitu terhibur. "Ini... Ini dia yang aku lakukan saat dulu ayahmu berhianat pada ayahku. Aku menangis, memohon pada semua orang... Namun tidak ada satupun dari mereka yang membantuku."

"Maaf-

"Ssshhh.... Aku tidak ingin kata maaf mu. Aku hanya ingin membuatmu merasakan apa yang aku rasakan. Berkali-kali lipat"

Rose bangkit kembali membawa pisau tadi. "Saat aku frustasi dulu, aku suka menyayat tanganku. Bagaimana jika kau merasakannya juga?"

Jennie menggeleng. "T-Tidak tuan... J-Jangan,  A-aku... Aakkhh S-sakit tuan"

Mampus jadi Ajis Gagap lu 😭😂😂

Rose mulai menyayat lengan Jennie, sedikit demi sedikit.

Jennie menggeleng, rasanya sangat perih, kenapa dia mau dinikahi seorang Psycho?

Rose melihat darah Jennie mulai keluar membasahi baju dan spray nya. Rose tersenyum, mencium leher Jennie, wanginya bercampur dengan aroma darah di lengannya, menciptakan harmoni baru yang mulai dia sukai.

Can I Love You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang