18. Childish Hubby

2.4K 281 74
                                    

Luv banyak banyak buat Joohwang.

Kehilangan satu cinta bukan apa-apa dibanding banyaknya cinta dari Readersku.

*****

Mata itu sudah terbuka sejak satu jam lalu, namun mata itu tak lepas dari wajah damai dan kelelahan sang istri.

Tanpa sadar bibir itu melengkung menciptakan sebuah senyuman yang indah. Tangannya terangkat mengelus lengan sang istri, tubuh mereka masih telanjang, hanya selimut yang menutupi tubuh mereka sampai dada.

Merasa Jennie tak kunjung bangun, Rose mulai memeluknya dan mendusel diceruk lehernya.

"Bangun...." ucapnya gumush.

414y ajig.

Jennie mulai terusik, dia mulai membuka matanya dan dia merasakan kepala yang mendusel diceruk lehernya.

"Enghhh Hubby ah"

Rose tersenyum karna berhasil membangunkan Jennie.

"G'morning wifey"

Rose memeluk Jennie lagi, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jennie. Jennie yang masih mengantuk merasa terkejut terheran-heran dengan tingkah laku Rose.

"Hubby? Gwenchana?"

Rose menjauhkan wajahnya dari leher Jennie. Dia mengagguk lucu. "Wifey"

"Nde?"

Rose tersenyum seakan memikirkan sesuatu. "Eummm bisakah siang ini kau tidak ke butik?"

"Wae?"

"Aku... Ingin jalan-jalan bersamamu" ucap Rose.

Jennie semakin heran, tingkah Rose seperti anak kecil sekarang.

"Jalan-jalan?"

Rose mengangguk. "Kemarin aku pergi ke tempat yang bagus, mau ya..."

Jennie mengangguk setuju dan itu membuat Rose tertawa girang. Lo tuh garing.

"Gomawo"

"Mau mandi? Aku siapkan?" ucap Jennie.

"Kita mandi sekarang saja agar lebih menghemat waktu" ucap Rose.

"Eh? Tapi..."

"Sudah, ayo"

Rose menggendong Jennie ala bridal style ke kamar mandi. Jennie gugup karna tubuh telanjangnya kini terpampang jelas, bahkam bersentuhan langsung dengan tubuh hangat Rosé.

Rose mengisi bak mandi, sambil menunggu, Rose mengangkat kakinya, menahan tubuh Jennie agar tidak terjatuh.

Jennie melingkarkan tangannya dileher Rose. Rose tersenyum menatap Jennie yang sedang gugup.

"Hey? Kau gugup?" tanya Rose menyatukan kening mereka.

Jennie mengangguk.

"Jangan gugup lagi, mulai sekarang, kita saling memiliki"

Deg

Deg

Deg

"Kita saling memiliki"

Benarkah itu? Atau hanya ucapan manis?

Dibibir saja... Buatku... Luluh jadinya... Nini bukan bonekamu bisa kau suruh suruh dengan seenak jidatmu.

Lamunan Jennie buyar ketika Rose mulai memasuki  bak mandi yang cukup besar itu. Rose duduk dibelakang Jennie, memeluknya dan mengusap punggungnya.

"H-Hubby"

"Nde?"

"A-aku bisa sendiri"

"Lalu? Memangnya kenapa jika aku menggosok punggungmu? Bukankah aku sudah menyentuhnya juga?"

"Tapi, aku-

"Kau lupa kalau kita sedang mandi bersama?"

Jennie mengalah, dia hanya mengangguk pasrah saat Rose kembali menjamah tubuhnya.

Heh! Maksud menjamah apaan emang? Menurut KBBI, menjamah artinya meraba, memegang, bukan lain lain, dasar siklus bulgos. Hha.

Lu baca cerita gw selain dapet halu dapet ilmu dan dosa juga ya bund. Haha.

Jennie menahan nafasnya saat merasakan nafas Rose dilehernya dan remasan tangan Rose di buah dadanya.

"Ahhh Daddyhh"

Rose yang awalnya hanya berniat menggosok danembersihkan tubuh Jennie kini mulai terangsang dengan desahan Jennie.

Tangan Rose semakin gencar memainkannya dingga kini Jennie mencengkeram tepian bathup.

"Ahhh Hubbyhh masih pagihh"

Rose menghentikan aktivitasnya lalu membalikkan tubuh Jennie agar berhadapan dengannya, sungguh dia tidak tega melihat punggung Jennie. Karna disana ada luka sayatannya dulu.

"Mian" ucap Rose lalu menarik Jennie agar dia bisa menciumnya.

******

Rose tersenyum saat mendengar kabar bahwa perusahaan Lee-Hi membatalkan pembaruan perusahaannya.

Sebenarnya Rose tidak memasukkan apapun kedalam minumannya ataupun minuma  Minhoo, dia keluar karna mendapat telfon.

Minhoo curiga berlebih dan itu menguntungkan untuk Rose karna bisa menipunya.

"Sooyaa"

Jisoo memasuki ruangan. "Nde?"

"Kau dekat dengan Lisa?"

Jisoo menunduk llu mengangguk. Rose mengangkat alisnya lalu mengangguk faham, dia memutar mutar kursinya.

"Jika kalian memang serius... Hey, menurutmu tempat romantis macam apa yang pantas untuk berkencan?"

"Kami belum berkencan, kami hanya-

"Bukan kalian, ini aku bertanya karna aku juga ingin pergi"

"Kau akan berkencan dengan Jennie?"

Rose memalingkan wajahnya sedikit berdehem mengembalikan wibawanya yang sempat pergi.

"Hanya jalan-jalan"

"Tempat romantis? Orang seperti Jennie menyukai tempat sederhana namun romantis, contohnya pantai, pasar malam"

"Ide bagus. Eh? Kembali bekerja"

Jisoo kembali ketempatnya dengan senyuman meninggalkan Rose yang sedang dimabuk cupang.





Gabut nih ye

Alaik yu.


Eh, gw minta foto Rosé yang pake baju itu dong, dia keren bgt si 😭

Can I Love You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang