22. To Night

1.9K 253 57
                                    

Saya mencium aroma-aroma kesunyian di part sebelah.

Ayolah guys... Kenapa jadi ipes gini si? Udah bosen ya? Sama Joohwang? Yaudah lah Joohwang mau mengakhiri ini aja, dan bereingkarnasi menjadi akun Chaennie yang lain.

Bye!

Mendengar desahan Jennie, Rose mulai kehilangan fokusnya.

Rose kembali terdiam kala Jennie menempelkan bibir mereka. Rose tidak bisa tahan jika sudah begini selain memuaskan hasratnya.

Rose mulai melingkarkan tangannya dipinggang Jennie.

"Hmppp" desah Jennie diantara ciuman mereka.

Srekk

Rose membuka tali handuk kimono Jennie. Lalu tangannya beralih mengelus perut rata Jennie.

"Ahhh Daddyhh ahhmmm"

Rose menatap Wajah Jennie yang sangat menikmati permainan tangannya. Rose mengedikkan bahunya, masa bodoh dengan pertemuannya.

Rose kembali menggerakkan pahanya dan kembali bergesekkan dengan Miss V Jennie.

Jennie menatap Rose dibawahnya, menyelam kedalam mata Rose lalu tangannya menyusuri wajah Rose dan sampai di kancing kemeja Rose.

Dia membuka kancing Kemeja Rose lalu dengan lembut dia membuka Blazer yang Rose pakai.

Srekk

Jennie mengeluarkan kemeja Rose dari dalam celana Rose, dia kemudian duduk diatas Junior Rose yang mulai bereaksi dengan aksi yang Jennie lakukan.

Rose hanya terdiam melibat aksi yang akan Jennie lakukan. Kemudian Rose merasakan kemejanya sudah tak terkancing lagi.

Rose tersenyum jika harus bercocok tanam sekarang, itu Jennie yang memintanya, siapa tahu anak mereka nanti perempuan?(?)

"Ahhmm" Rose merasakan geli dan nikmat secara bersamaan kala Jennie menciumi perutnya, belum lagi tangan nakal Jennie bergerak diatas juniornya yang masih tertutup celana.

Jennie bangkit laku kembali menciumi Rose. Jennie melepaskan handuk kimononya lalu kembali menindih Rose.

"Kau ingin ikut bermain atau diam saja seperti pecundang?" tangtang Jennie.

Rose tersenyum megusap kepala Jennie. "Jika aku ikit bermain kau akan berteriak dibawahku"

"Oh ya? Aku ragu"

Rose membalikkan kedudukan hingga kini Jennie yang dia tindih.

"Ingin bertaruh?"

"Jika aku mendesah, itu artinya aku mencintaimu" ucap Jennie apontan dan tegas.

Rose terdiam. Jennie mencintainya?

"Kau mencintaiku?" tanya Rose.

"Aku kan belum mendesah, jangan sok tahu"

Tangan Rose turun mengelus MissV Jennie dari balik CD nya yang mulai lembab.

Rose kembali menyerang leher Jennie, namun...

Bugh

Rose tersungkur kebawah kala Jennie menendangnya secara tiba-tiba. Jennie berlari menuju kamar mandi lalu memuntahkan isi perutnya.

Rose menatap Jennie bingung. Ada apa dengannya? Apa dia bau?
Rose menghirup ketiaknya dan dia hnya mencium aroma maskulin dari tubuhnya.

Jennie kenapa?

Can I Love You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang