16. My Sunshine

1.9K 255 140
                                    

Gw lagi ada masalah...😭
Pengen gitu rasanya gw nangis dibawah shower berjam-jam
Tapi gw sadar......

Kalo di rumah gw pake gayung.


Gak lucu bgsd.

******

Untuk pertama kalinya Rose turun ke dapur untuk membantu Jennie memasak.
Salahnya sendiri menawarkan bantuan didepan orang tua Jennie.

Daripada mempermalukan diri di depan orang tuamu kau malukan diriku, kau bandingkan aku dengan dirinya...

Jangan salah meski sedang galo gini gw tetep ngebadut.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Rose.

Jennie tersenyum menatap Rose yang kebingungan dengan bawang bombay didepannya.

Bombay?

Tarik sees

Semongko

Bombayah! Tet tereret tet rereretet.

Jennie mendekatinya dan membawa bawang itu dari genggaman Rose. "Jika tidak bisa kenapa so sekali?"

"Yak, aku bukan sok, tapi... Apa yang tidak bisa Roseanne lakukan huh?"

"Memasak"

Rose memalingkan wajahnya karna itu memang benar, dia payah sekali jika sedang memasak.

"Begini caranya" Jennie mengupas bawang itu lalu mulai mengirisnya.

"Ahh hanya begitu? Aku juga bisa" rose mengambil alih pisau dan bawang dari tangan Jennie lalu mulai mengiris sedangkan Jennie melanjutkan masakan tadi.

"Aww" pekik Rose saat pisau ditangannya mengiris jarinya sendiri.

Jennie ikut panik, mematikan kompor lalu menuntun tangan Rose agar segera dicuci sebelum Rose menghisap darahnya sendiri.

"Kau bukan nyamuk, kenapa menghisap darahmu sendiri?" ucap Jennie.

"Aku vampir"

Jennie menggeleng lalu membersihkan darah Rose dengan teliti. Setelah itu dia mencari kotak P3k untuk menutup luka iris Rose dengan plester bergambar tupai.

Rose menatap Jennie yang sedang mengobatinya dengan teliti. Dulu Jennie yang Rose lukai, dan saat Rose melukai dirinya sendiri Jennie mengobatinya.

Rose menunduk untuk menatap Jennie yang sedang sibuk dengan tangannya. Jennie selesai dan terkejut kala wajah Rose begitu dekat dengan wajahnya.

Dia mengalihkan pandangannya karna pipinya sudah memerah.

"Gomawo" bisik Rose.

Jennie mengangguk lalu kembali ke depan kompor. "Sebaiknya kau duduk saja, kau tidak pantas untuk berada di dapur." ucap Jennie tanpa menatapnya.

Rose mendekat lalu menaruh dagunya di pundak Jennie. "Hey pendek, apa kau serius?"

"Aku serius. Dan kumohon berhenti mengataiku pendek"

"Kau memang pendek. Ha ha pendek pendek" ucap Rose.

Jennie berbalik lalu mencubit pinggang Rose, sontak Rose terkejut lalu tertawa dengan ringisan.

"Aahhh awh ah hahahaha geli Jen awhh hahaha"

Jennie mengangkat dagunya. "Ada yang masih ingin kau katakan Tuan Park?"

"Pendek"

Jennie mengeraskan cubitannya membuat Rose mengerang.

"Hahaha ah baiklah, Jennie tidak pendek, tapi kurang tinggi"

Can I Love You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang