13. You Can call me Hubby

2.1K 282 139
                                    

Bom tersenyum melihat anak dan menantunya yang sedang sarapan bersama. Jennie terlihat sangat peduli pada Rose walau Rose sedikit kaku dan dingin.

Dia menghampiri keduanya dan duduk lalu tersenyum menyapa keduanya.

"Good morning"

"Good Morning Eomma" ucap Rose tanpa mengalihkan pandangannya.

"Good Morning" ucap Jennie dengan senyumannya. "Eomma ingin aku ambilkan?"

"Tidak perlu, aku bisa sendiri kau temani Chaeng saja"

Jennie mengangguk ragu lalu kembaki duduk disamping Rose.

"Hari ini kau tidak perlu ke Butik" ucap Rose.

"Wae?"

"Aku ada acara di kantor. Temani aku"

Jennie mengangguk walau hatinya merasa janggal. Apa ini serius atau hanya pengalihan karna ada Eomma Park disana?

Jika iya... Kenapa Jennie merasakan sedikit senang dalam hatinya, apakah dia mulai menerima monster yang hampir membunuhnya itu?

Masalahnya...
Bisakah Jennie mencintai Rose?

"Oh waw bagus itu. Kalian pakai pakaian couple yang eomma belikan dulu" ucap Bom.

"Nde"

****

Diam-diam dia melirik orang disampingnya rasanya sangat aneh, tangan yang biasa menyakitinya kini menggenggam tangannya.

Dan jantung itu tak henti berdetak saat aroma Parfum yang dia pakai terhirup oleh hidungnya.

"Selagi aku ada urusan kau tunggu di ruanganku. Jangan kabur" ucap Rose datar.

"Nde"

Rose datang ke dean ruangannya. Disana ada Jisoo yang sedang bekerja. Dia mendongkak dan melihat Jennie disana.

Jisoo bangkit lalu menunduk hormat. "Selamat pagi Nyonya Park"

Jennie tersenyum canggung. Lalu mengangguk. "Selamat pagi Sekretaris Kim"

"Soo-yaa, aku ada urusan, tolong jaga dia" ucap Rose datar.

Jisoo mengangguk lalu membawa Jennie ke dalam ruangan Rose. Ruangan yang cukup luas dan rapi. Ketika dia memasuki ruangannya, dia menghirup aroma segar dan sedikit bercampur dengan aroma Parfumnya.

"Nyonya Park, and-

"Jennie saja"

"Tapi kau atasanku"

"Rosie atasanmu. Aku temanmu eoh?"

Jisoo menganggukkan kepalanya. "Jadi Jen... Kau ingin makan atau meminum sesuatu?" tanya Jisoo.

"Aku... Eummm bisakah aku meminta kue Moci?" tanya Jennie dengan cengirannya.

"Tentu. Tunggu eoh, aku akan pesankan dulu"

Jennie mengangguk lalu melihat-lihat apa yang ada di ruangan Rose. Dia melihat mejanya. Sangat rapi dan ada sebuah foto, anehnya ini bukan foto orang yang dia kenal, tapi foto ikan yang dia kenal. Ya, itu Jinhwang. Joohwang sudah mati dua hari yang lalu membuat Rose sering murung dan menyendiri. Mungkin itu penyebab Rose tidak berbuat kasar belakangan.

Apa Jennie harus membunuh Jinhwang agar Rose berhenti menyakitinya? Tapi dia tidak sejahat itu.

Dia melihat pulpen bergambar beruang lucu disana. Karna gemas dia mengambilnya lalu menggunakannya untuk menulis namanya sendiri di tangannya.

Can I Love You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang