11. Life

1.9K 293 245
                                    

Oh iya lupa, ini FF gw, suka-suka gw, kalian mau baca ya oke, gamau juga gak masalah.

안닝

Ckiiiiiittttt

Nyeredet kana hate. Heeh aing urang sunda.

Dah.

Ckiiitttttt

Mobil hitam itu terhenti didepan parkiran butik milik putri keluarga Kim.

"Mulai sekarang aku yang mengantar jemputmu, awas saja jika kau berani melanggar lagi"

Jennie mengangguk lalu keluar mobil. Rose menurunkan kaca jendela dan memperhatikan Jennie hingga dia memasuki butiknya.

Rose kembali memakai kacamata hitamnya lalu menjalankan mobil menuju kantornya.
Dia memasuki ruangannya dan disana dia melihat Hyeri sedang duduk di kursinya sambil melihat sekitar.

Rose mendekatinya lalu mendorong Hyeri dari tempat duduknya.

"Yak! Eh... Chaeng"

Rose duduk lalu menatap Hyeri dingin. "Sedang apa kau disini?"

"Bukankah sudah aku bilang jika aku akan kesini lagi sayang?" ucap Hyeri menyentuh pundak Rose.

Rose menepisnya lalu menelfon Jisoo. Tak lama Jisoo datang.

"Kau memanggilku?"

"Hmm, tolong sapukan sampah ini" ucap Rose melirik Hyeri.

"Mwo? Kau menganggapku sampah?"

"Apa nama benda tak berguna dan hanya merusak pemandangan?"

"Aku ada hal penting disini."

"Lakukan dengan cepat" ucap Rose laku menyuruh Jisoo kembali.

Hyeri mendudukkan dirinya dipangkuan Rose. "Aku merindukanmu sayang" ucap Hyeri.

"Aku tidak"

"Kau jahat sekali. Tapi aku menyukaimu" ucapnya menangkup pipi Rose dengan kedua tangannya lalu menciumnya, namun Rose memalingkan wajahnya hingga dia hanya mencium pipinya saja.

"Apa hal penting itu?"

"Jadi begini, nanti malam aku harus ke acara ulang tahun temanku, temani aku berbelanja ya?"

"Shireo"

"Oh ya? Apakah setelah aku bertindak kau akan menolak juga?"

Hyeri memperlihatkan video Jennie yang sedang menjahit di butiknya.

Rahang Rose mengeras, kemudian dia mencengkeram rahang Hyeri dan bangun. "Dengar, aku tidak suka ada orang lain yang bermain dengan mainanku"

Hyeri tertawa. "Oleh karena itu, jangan menolak sayang"

Rose menghempaskan Hyeri lalu kembali merapikan bajunya.

"Cepatlah"

Wajah Hyeri langsung senang lalu pergi mendekat dan menautkan tangannya di tangan Rose.

"Sooyaa... Aku akan keluar sebentar, jika ada tamu pulangkan saja"

Jisoo menatap Hyeri. "Dengan dia?"

Rose mengangguk.

"Chaeng, ingat istrimu"

"Kau tidak pernah mengingatku, untuk apa aku mengingatnya?"

"Bukan aku! Tapi Jennie!"

"Bukankah kau tidak lagi peduli padaku? Jangan campuri urusanku. Kajja"

Can I Love You? Where stories live. Discover now