15. What is Love?

2.2K 281 160
                                    

Pagi ini mentari sudah mengeluarkan sinarnya dengan angkuh. Sinar itu kini menembus tirai sebuah kamar membuat seseorang yang tidur didalamnya terbangun karna panas dan serab. Nyaho serab teu? Naon serab teh si? Oh silau koplak.

Dia terbangun dan menyadari tubuhnya yang polos dan tak memakai sehelai benang pun.

Dia memegang kepalanya karna merasa pusing, kemudian dia melihat spray dan ada bercak darah disana.

"Apa yang terjadi?"

Pintu kamarnya terbuka dan terlihat istri cantiknya tengah tersenyum padanya. Rambutnya masih basah dan dia membawa nampan sarapan.

"Sudah bangun?"

"Apa yang terjadi?"

"Haruskah aku mengatakannya? Semalam kau mabuk, makanlah sup ini agar kepalamu tidak pusing" ucap Jennie.

Rose mengangguk. "Aku lemas" ucap Rose bersandar di ranjang.

"Ingin aku suapi?"

Rose mengangguk, Jennie menyuapi Rose dengan rapi dan hati-hati. Rose melihat leher Jennie, ada lebih dari dua tanda disana.

Rose menyibakkan rambut Jennie, banyak sekali kissmark disana.

"Apa ini? Semalam kau berbuat apa? Siapa yang melakukan ini? Beraninya kau menyerahkan dirimu pada orang lain" ucap Rose dengan ber api-api.

"Hey hey, Slowly. Kau... Tidak ingat jika kau sendiri yang membuatnya semalam" ucap Jennie.

"What? Aku? Sudah aku bilang aku tidak mau menyen-"

Rose mengintip kedalam selimut dan disana dia benar-benar telanjang.

"Apa yang terjadi? Kenapa... Aku... Kau! Kau menggodaku! Dasar tidak tahu diri! Kau berani menggodaku hah?"

Jennien menggeleng. "Tidak, bukan begitu, semalam kau... Mabuk dan kau mengajakku, karna itu kewajibanku sebagai istri, jadi aku layani kau saja" ucap Jennie menunduk.

Rose memijit pangkal hidungnya. Lalu mengusap wajahnya, dia merasa tidak tenang, disisi lain dia merasa jika dia sudah gegabah dan disi lain dia juga merasa menyesal.

kenapa tidak melakukannya saat sadar saja? Jika begini dia tidak bisa mengingat apapun.

"Aku ingin mandi" ucap Rose final.

"Aku siapkan bak mandi mu"

"Aniyo... Aku ingin mandi sendirian" ucap Rose lalu bangkit tanpa menutup bagian bawahnya membuat Jennie menutup matanya.

Padahal dia tak hanya pernah melihatnya saja, tapu juga pernah merasakannya.

Selesai mandi, Rose kembali diurus oleh Jennie. Hey, siapa yang semalam menyuruh Jennie panggil Daddy? Kenapa saat mentari muncul dia menjadi Bayi?

Ponsel Jennie berbunyi. Dia mengangkatnya dan ternyata dari orang tuanya.

"Ayah... Bogoshipda!" pekik Jennie.

"Hai nak, kau sedang apa?"

"Aku sedang bersama Rosie"

"Rosie? Kalian sudah menikah, tidak sopan memanggil nama"

"Baiklah, aku sedang bersama Hubby"

"Lebih baik. Berhubung kalian sedang bersama, bagaimana jika kalian main kerumah? Ayah merindukan kalian" Ucap Seokjin.

Jennie menatap Rose yang sedang duduk di meja kerja dengan laptop dihadapannya.

"Hubby..."

"Hmm?"

Can I Love You? Where stories live. Discover now