30. Little First Love Story

2K 390 91
                                    

TRENTA

Rose sebenarnya sangat malas untuk datang ke acara reuni SMA nya yang diadakan di salah satu cafe milik teman mereka, Deka namanya. Kalau bukan Lisa yang memaksa dengan alasan rindu teman-teman satu SMA mereka yang rata-rata bermuka dua. Tidak semua sih, hanya beberapa dan sebagian besar adalah kaum perempuan.

Seperti biasa, kedatangan Rose di acara reuni kecil-kecilan SMA Cendrawasih langsung menarik seluruh atensi seisi cafe. Bagaimana tidak? Roseanne Belle si murid paling populer yang jadi rebutan si ketua osis dan ketua rohis pada masanya, hingga mampu menggemparkan seisi sekolah. Apalagi hubungan kedekatan Rose dengan si ketua Rohani Islam yang penuh pro kontra. Roseanne Belle yang berhasil membuat seluruh siswi iri karena kecantikan, kekayaan, dan kekuasaannya. Keluarganya salah satu donatur tetap di yayasan. Semua orang ingin menjadi teman Rose, dan Rose yang ramah dan hangat sangat mudah dimanfaatkan oleh orang-orang haus popularitas. Hingga tak punya teman yang benar-benar tulus, kecuali Lisa. Dulu Rose terlalu polos dan lugu, namun sekarang ia sudah sangat menyadari akan hal itu.

Semua pria menyambut kedatangannya dengan hangat disertai senyum mengembang bahagia, karena bisa melihat bidadari SMA Cendrawasih yang terlihat makin cantik dan bersinar di hadapan mereka. Sedangkan perempuannya, seperti antara malas menyapa atau memang tak menginginkan kehadiran Rose bersama sang algojo--Lisa.

"Hi Rose,"

"Eh Rose, lama gak ketemu."

"Wow Roseanne, makin bening aja."

"Malam Rose, cantik banget sih."

Kira-kira begitu lah sapaan dari para pria disini, namun tak satupun Rose jawab. Rose hanya menanggapinya dengan senyuman dan anggukan.

Lisa dan Rose duduk di salah satu meja, hanya mereka berdua--sedangkan yang lain beramai-ramai.

"Lo selalu populer dimanapun lo berada. Liat gimana cowok-cowok lenjeh itu nyapa lo, sementara gue diabaikan gitu aja... fuck!" gerutu Lisa, jika sedang bersama Rose, ia selalu merasa menjadi manusia invisible.

Rose hanya tersenyum menanggapi perkataan Lisa.

"Oh hayyy Roseanne Belle..."

Lisa memutar bola matanya, rombongan rubah ekor sembilan muncul disini. Siapa lagi kalau bukan Chelsea and the gang! musuh bebuyutan Rose, ah tidak! Rose tak pernah menganggap satu orangpun sebagai musuhnya. Tapi Lisa merasa bahwa si rubah jablay taman Menteng ini memang musuh Rose, karena selalu mencari masalah dengan Rose. Faktor utama pemicunya sih sudah tak diragukan lagi karena iri pada Rose.

Lisa baru saja ingin berdiri, hendak mengusir Chelsea bersama dua anteknya. Namun ditahan oleh Rose.

"Hai.." balas Rose.

Chelsea tersenyum dibuat-buat, lalu meneliti penampilan Rose dari atas hingga bawah.

"Oh my wow!" Chelsea membulatkan mulutnya, bereaksi sangat heboh.

"My baby bala-bala ulala... gimana kabar lo selama ini? Denger-denger dari bird news anak angkatan kita, lo katanya tinggal di Verona setelah ortu lo die, iya kah?" tanyanya dengan suara yang dibuat-buat dan terkesan alay.

"Iya," jawab Rose malas namun ia masih mencoba untuk tersenyum demi image baiknya tetap terjaga.

Chelsea bertepuk tangan. "Oh gue turut berduka cita babe, pasti lo sedih banget lah ya. Gue bisa ngerasain kok babe, oh iya dan... We O We! WOW!! Ketemu banyak bulgan dong lo di Verona? Bule ganteng guys!"

Juliet's House Where stories live. Discover now