○ 15

3.2K 431 88
                                    

Vote euy !

.











Sorry kak RiieyAr , maren gk up karena kobam lee jeno 😁 , ok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
Sorry kak RiieyAr , maren gk up karena kobam lee jeno 😁 , ok

















"Bund___err , mami , mana seragam Jeno ?"

Teriakan Jeno si putra kedua nya itu membuat Tiway mencebik kesal , acara memakai maskara nya sedikit terganggu .

"Kau bisa menanyakan nya pada bibi kan Jeno ya , kenapa akhir -akhir ini  kau manja sekali ?"

"Haaah ..." Jeno berkacak pinggang , menatap wanita yang melahirkan nya itu selalu mengabaikan nya , apalagi papa nya yang hampir tidak pernah ada dirumah .

Dengan kesal , Jeno mencari seragam nya tak lupa dia mengomel pada sang bibi pembantu di rumah mewah itu . Pagi yang selalu diawali nya dengan keributan kecil .

Usai dengan seragamnya kini dengan sedikit acak -acakan , Jeno turun menuju meja makan dimana seorang tuan muda satu nya lagi sudah bersiap di sana .

"Seharusnya kamu tidak masuk sekolah dulu sayang , jangan memaksakan diri ." Doyoung mengusap punggung sang putra  dengan sayang , ada kekawatiran . Ya karena kemarin sang putra mengeluh sakit kepala .

"Tidak bunda , aku baik -baik saja ." Ujarnya tersenyum manis , membuat si bongsor berambut hitam merasa iri .

"Baiklah , ini obatmu sayang , jangan lupa diminum , apa kau mau bunda buatkan bekal ?" Doyoung dengan telaten menyiapkan semua kebutuhan putra semata wayang nya itu , Jung Jaemin .

Gelengan disertai senyuman sebagai jawaban dari si pirang tampan . Doyoung merapikan rambut sang putra beserta dasi yang bertenger di kerah baju seragam Jaemin dan itu tak luput dari lirikan Jeno .

"Baiklah , habiskan sarapan mu dulu , bunda akan siapkan tasmu ." Doyoung berlalu diikuti pandangan Jeno yang terlihat merengut kesal .

Jeno terdiam sambil menyesap segelas susu , pandangan nya tak lepas dari gerak -gerik saudara beda ibu itu . Jeno melihat sekitar ,  suasana sepi di meja makan karena orang -orang dewasa itu sibuk dengan urusan masing -masing .

"Kakak senang kan ?____

Suara Jeno memecah kesunyian dan menginterupsi acara makan si pirang .

______ , bunda begitu memperhatikan kakak , bunda begitu sayang dengan kakak , tidak seperti ...." Jeno menunduk , dia tidak mau melanjutkan kalimatnya . Kini dia tahu rasanya hidup di abaikan kedua orang tua .

Yang dipanggil kakak tersenyum kecut , tidak ada yang senang sebenarnya . Siapa yang mau jika hidup menjadi orang lain , hidup bukan menjadi diri kita sendiri dan menjalani hidup berbanding terbalik dengan kehidupan kita sendiri . Tapi semua ini sudah terjadi dan tidak dapat kembali seperti dulu lagi .

My Love Letter || Noren GS✔Where stories live. Discover now