○ 20

4.3K 492 170
                                    

Vote euy !

.

WARNING : 1800 words , awas bosan !






















Kriet

Krieet


Pergerakan besi ayunan itu berhenti , seiring pergerakan kedua kaki jenjang si mungil . Di bawanya pandangan mendongak melihat awan yang berarak di atas sana . Kemudian di angkatnya tangan itu tinggi -tinggi untuk menggapai udara di atas sana . Sebuah helaan nafas pun lolos .

"Ah ...akan aku ceritakan betapa cerahnya langit hari ini ."

Dia pun meraih bolpoint dan sebuah buku kecil di pangkuan nya .



Jeno ya ...

Hari ini langit begitu cerah , banyak burung terbang tinggi . Anginnya juga bertiup sepoi -sepoi ...


Renjun berhenti dari menulisnya , bibir mungilnya mengatup , memikirkan apa yang akan dia tulis selanjutnya .


Miaw


Miaaaw


Suara kecil dari kejauhan menginterupsi Renjun , sebuah box kardus yang tergeletak di dekat pembuangan sampah . Renjun pun segera mencangklong tasnya dan menghampiri sumber suara .

"Huuh~ , kasian sekali ."

Seekor anak kucing berbulu abu -abu hitam berada di dalam box kardus itu . Renjun duduk berjongkok di dekatnya , diambilnya anak kucing itu dan dibelainya manja .

"Kau lucu , aku akan membawamu pulang ." Ujarnya dengan senyuman yang manis .

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.

"Wah , kau membawa kucing ?" Wendy menghampiri Renjun yang sedari tadi asik bermain dengan isi box di samping rumah .

Renjun mendongak dan mengangguk kecil .

"Kenapa tidak membawanya kedalam rumah sayang ?"

"Ibu memperbolehkan ?"

"Tentu ."

Renjun tersenyum dan mengangguk lagi . Diangkatnya kucing beserta box kardus itu menuju ke dalam rumah .

"Kau sudah memberinya nama ?"

"Eum , tupperware ."

Wendy terkekeh , Renjun memang lucu .

"Kenapa mesti tupperware ?"

"Agar ibu tidak membuang nya ." Jujurnya polos .

"Sayang ,_____

My Love Letter || Noren GS✔Where stories live. Discover now