● 4

2.5K 358 80
                                    

Vote euy !

.






















Renjun menunduk ketika wajah tampan itu memandangnya dengan penuh kemarahan , lagi . Jeno marah , Renjun sulit dihubungi , sebab  si empunya mematikan ponsel sejak kemarin .

"Katakan padaku , ada apa sebenarnya ?"

Renjun terdiam , dia tak mampu memandang mata itu . Akan sulit baginya untuk berbicara jika bersitatap dengan Jeno langsung . Bibir mungilnya mengatup dan kedua tangan mungilnya pun mengepal kuat di bawah meja caffe , mencengkeram kain rok yang dikenakan nya .

"Ren___

"Aku minta putus !" Kalimat ini akhirnya terucap juga walau setelah mengatakan nya , jantung Renjun bergetar hebat .

"Kau bercanda sayang ?" Jeno terkekeh .

"Aku serius , aku minta putus !" Wajah mungil itu terangkat untuk membuktikan kesungguhan nya .

"Ada apa ?, kau menolak menikah denganku dan kini kau minta putus , ada apa denganmu ?"

"Aku selingkuh , couo kemarin itu adalah pacarku ." Renjun bersusah payah menelan ludah setelah mengatakan ini .

"Aku tidak percaya ."

"Dia tampan , ramah , tidak mesum , dan aku sangat mencintainya ." Ketus Renjun , dia tahu kalau Jeno tidak suka dirinya memuji couo lain .

Mata hitam itu pun melotot dengan rahang yang mengeras , dan selanjutnya Jeno meminum minumannya hingga tandas dan meletakkan gelas dengan kasar hingga menimbulkan bunyi yang membuat Renjun terlonjak kaget .

Tanpa bicara lagi , Jeno mengambil selembar uang warna biru dari dompetnya dan diletakkan diatas meja caffe untuk membayar minumannya . Dia pun beranjak dari duduknya .

"Oke . Selamat tinggal ."

Ucapan Jeno itu mengakhiri pertemuan nya dengan Renjun , setelahnya dia melangkah pergi begitu saja . Tidak tahu saja , jika Renjun sudah menahan air mata kesedihan agar tak meluncur .

Hubungan nya dengan Jeno kini berakhir .

.

Sudah hampir seminggu , Renjun tak tahu kabar dari Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir seminggu , Renjun tak tahu kabar dari Jeno . Couo bongsor itu ternyata percaya pada alasan putus yang Renjun katakan . Seharusnya Renjun senang , namun tidak . Beberapa hari ini dia galau , sering melamun dan tidak fokus dalam bekerja .

"Apa kau baik -baik saja ?" Tepukan Guanlin pada pundak sempit itu membuat si empunya terkejut .

"I-iya aku baik ."

"Kau mau !?" Guanlin menjulurkan coklat batangan yang dia makan separuh , ya lumayan untuk memperbaiki mood .

"Tidak , terima kasih ." Renjun menolak pemberian couo yang dia jadikan alasan putus dengan Jeno itu . Seulas senyum palsu pun terpampang .

My Love Letter || Noren GS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang