🌕- Usil

27.4K 1.4K 35
                                    

Hai guys! Aku kembali! 

Haha, sorry sebelumnya, aku telat dari jadwal publish, soalnya jujur insecure parah sama cerita ini. Sempat mikir gak bakal publish lagi, tapi aku juga sayang:(

Cerita ini sudah aku revisi semaksimal mungkin, konfliknya idbuat lebih realistis lagi, bukan sekedar cerita gabut atau iseng lagi. Tapi kolom kritik dan saran masih terbuka. Kalian boleh berpendapat asal dengan bahasa yang sopan ya🙏

Btw ada bonus cerita diakhir chapter 37 (Beban) dan 38 (Permintaan). Dicek yak!

Dah daripada banyak omong, langsung nikmatin aja ceritanya.. semoga suka!

Abaikan typo,

Enjoy!
.
.
.
.
.

Januari 2020.

"HEI! Siapa yang menyembunyikan sepatuku?!"

Pagi-pagi sekali, dorm NCT 127 sudah dibuat gempar. Yuta mengobrak-abrik lemari sepatu sambil berteriak-teriak. Berpindah satu lemari ke lemari lainnya. Member lain pun terbangun karena keributan itu.

"Ada apa ini?" Johnny datang mendekati Yuta.

Yang dipanggil menoleh, menampilkan wajah kesal + cemberut + marah + bingung.

"Sepatu olahragaku mendadak hilang sebelah. Padahal jadwalku harus latihan pukul 6 pagi," keluh Yuta. Matanya berkali-kali melirik jam dinding.

"Sudah memeriksa lemari?"

"Sudah kuperiksa semua. Bahkan lemari bajuku juga sudah kubongkar."

"Hm.. kamu yakin tidak salah meletakkan? Dicuci mungkin?" Johnny mengusulkan kemungkinan-kemungkinan lain.

"Aku yakin sudah menaruhnya di dalam lemari," Yuta menggeleng, "Lagipula kalau dicuci pasti dua-duanya kan? Ini yang hilang cuma satu."

Johnny mengelus-elus dagunya. Bener juga, mana ada orang nyuci sepatu satu doang? Dilain sisi ia juga bingung dan penasaran. Pasalnya, Yuta bukan orang yang teledor akan barang-barangnya.

"Hei? Kenapa berantakan sekali?" Johnny dan Yuta refleks menoleh ke sumber suara. Terlihat Taeyong dan Jungwoo menuruni anak tangga.

"Kenapa berantakan? Ada apa?" Taeyong mengulang perkataannya.

"Sepatuku hilang sebelah, padahal jam 6 aku harus latihan," jelas Yuta lagi. Tangannya menggenggam erat sepatu yang ada, seolah tak ingin hilang juga.

Taeyong melihat jam dinding. Sudah pukul setengah enam pagi. Waktunya tidak sempat untuk mencari sepatu yang hilang sebelah itu.

"Jungwoo, pinjamkan sepatumu dulu. Tak sempat jika lanjut mencari," ucap Taeyong setelah terdiam beberapa saat. Jungwoo mengangguk dan berjalan mengambil sepatunya.

"Lalu kamu harus sarapan, aku bikinkan sandwich. Tunggu sebentar." Taeyong melenggang menuju dapur, meninggalkan Johnny dan Yuta yang belum sempat berkomentar.

"Sambil menunggu, ayo bereskan kekacauan ini." Johnny menatap tumpukan sepatu yang menggunung. Yuta menggaruk lehernya yang tidak gatal. Mereka berdua mulai memunguti sepatu yang berserakan.

Diam-diam tanpa mereka sadari, sosok kecil terlihat mengintip perdebatan mereka dari balik tangga. Tangannya memegang sepatu milik Yuta. Melihat Johnny dan Yuta yang sedang membereskan salah satu lemari, ia mengendap-endap menuju bawah meja hias yang ada di teras.

Ya, saking bar-barnya Yuta, beberapa sepatu terpental sampai ke bawah meja. Sosok tadi meletakkan hati-hati sepatu milik Yuta kemudian kabur begitu saja. Enggak juga sih, dia masih ngintip. Menunggu reaksi dari Yuta dan Johnny. 

STRONG - NCT 127Where stories live. Discover now