IKIS_40

953 152 11
                                    

A Fanfiction
.
.
IKIS_40
.
.
Na_Ren
.
.
.
Enjoy
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe
.
.

Acara music sudah selesai, member langsung di giring menuju mobil. Keinginan Renjun satu mobil dengan Jaemin sudah pupus, itu karna Jaemin terlalu lama di kamar mandi sehingga manager memutuskan mengangkut Jaemin dengan mobil lain.

Rasanya seperti lama sekali di dalam mobil, seperti tak kunjung sampai, pdahal jalanan tak terlalu padat, Renjun hanya ingin melihat wajah Jaemin, seperti sudah lama juga tidak ngobrol bersama, dan itu membuatnya kesal.

Jeno melirik yang lebih tua heran, kemudian ia meletakan kepalanya di pundak Renjun, sementara tanganya memeluk lengan Renjun. Kedua matanya perlahan terpejam, menikmati sensasi debaran halus dan itu saja sudah cukup membuat Jeno senang, meski hanya dia yang menyadari ini.

Manager Renjun dari kursi kemudi melirik sekilas penumpang di belakang melalu kaca kecil di depanya, tidak biasanya mobil sunyi, rupanya orang-orang ini sedang menikmati waktu keterdiaman, manusia juga punya batasan, sama seperti mesin yang tidak bisa bekerja selamanya, ada kalanya untuk berhenti dan istirahat.

Tapi ada yang membuatnya heran, dua orang di kursi paling belakang, saling bersandar, seperti saling membutuhkan satu sama lain, padahal belum lama ini Jaemin bilang kalau Renjun menyukainya, lantas apa yang akan anak itu lakukan jika melihat ini semua.

Apa Jaemin akan terjun ke sungai seperti yang dia katakan waktu itu?

Jeno senang, senang sekali sampai rasanya dia tidak ingin apa-apa lagi di dunia ini selain berdua bersama Renjun, hatinya menghangat, membuat wajahnya sedikit terbias merah, Jeno sama sekali tak bisa menahan diri untuk benar-benar memeluk pinggangnya, mendekatkan dirinya lebih jauh, menghapus jarak di antara keduanya.

Dan ketika jemari Renjun bermain pada helaian rambut Jeno, hatinya semakin penuh dan nyaris meledak, nyaman sekali sampai rasanya Jeno ingin seperti ini lebih lama.

Sayangnya asrama yang sejak tadi Renjun damba mulai terlihat di depan mata, tepat ketika member 1 persatu mulai turun dari mobil, mobil satunya munculnya, tapi sampai beberapa saat tidak ada yang keluar selain manager yang mulai menurunkan barang milik member satu persatu.

Dengan wajah penuh tanya Renjun melangkah menghampiri "dimana Jaemin?" tanya Renjun pada manager.

Manager menoleh pada Renjun tanpa menunjukan ekspresi apapun "kuyakin kamu tau dimana dia"

Wajah Renjun berubah serius, dia melepas tas ranselnya "titip" ucapnya sebelum berlari meninggalkan area luas halaman depan asrama, temaramnya tempat itu memudahkan Renjun untuk kabur dari pertanyaan yang mungkin akan membuat telinganya sakit.

Sepertinya Renjun tau dimana Jaemin berada saat ini.

-

"disini rupanya"

Intrupsi ini membuat Jaemin menoleh, wajahnya menunjukan raut tidak suka, dia tidak ingin diganggu dia ingin sendiri, dia ingin menghabiskan malam hanya dengan bintang dan bulan, tapi bagaimana bisa manusia itu sampai di sini, apa dia tidak takut di jalan sendirian, ah sepertinya tidak, buktinya dia sudah sampai di depan Jaemin tanpa rasa bersalah.

"untuk apa kesini?" tanya Jaemin.

Renjun mengacuhkan pertanyaan Jaemin, cowok ini berjalan menuju pembatas, ada Jaemin 2 meter dari tempatnya "aku, tentu saja aku mencari mu"

Jaemin tidak bereaksi, cowok ini kembali berkutat dengan pikiranya yang sempat terganggu karna intrupsi dari Renjun.

Decak kagum masih terdengar dari mulut Renjun, tempat ini masih sama seperti malam pertama dia datang bersama Jaemin, malam pertama kalinya Renjun mengatakan jika dia menaruh harap pada Jaemin, malam ketika Jaemin berkata bahwa tempat ini menjadi tempatnya singgah jika banyak pikiran.

I know I'm stupid ( Jaemren)✅Where stories live. Discover now