IKIs_45

916 138 7
                                    

A Fanfiction
.
.
IKIS_41
.
.
Na_Ren
.
.
Btw Enjoy
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe
.
.

Renjun pulang dari acara radionya dengan senyum lebar, kedua tanganya membawa tiga kotak ayam, cemilan malam untuk semua orang, tapi ketika ia membuka pintu asrama, semua tampak tenang, sandal rumah tertata rapi di tempat masing-masing, hanya angin yang menyapa kedatanganya, diikuti suara pintu yang terbuka.

"baru pulang?" tanya Jeno sembari berjalan menuju pentri dapur, Renjun mengikuti dan berhenti di meja makan meletakan tiga kotak ayamnya dan meletakan tasnya di salah satu kursi.

"kemana semua orang?" tanyanya heran.

Jeno menenggak air putih di tanganya sampai habis "aku tidak tau, sejak kemarin orang-orang jadi aneh, pesan ku di grub juga tidak ada balasan termasuk dari kamu"

Renjun duduk di kursinya "aku beli ayam, kamu pasti belum makan"

Cowok satunya merapat "aku pergi ke perusahaan tadi, tapi semua orang tidak ada, Jisung yang katanya ke perusahaan juga tidak ada, semua orang seperti menghilang"

"anehnya, Doyoung hyung bilang Haechan juga tidak pernah pulang ke dorm sejak beberapa hari ini" tambah Renjun.

Jeno mendesah panjang "Perasaan ku jadi tidak enak"

"hm" Renjun bangkit dari duduknya "bersihkan makanan mu kalau sudah selesai, aku mau tidur" kata Renjun sembari mengambil tasnya.

"tega sekali membiarkan aku makan sendirian" cibir Jeno

Renjun menggerakan tubuhnya "aku lelah"

Sesampainya di kamar, cowok ini langsung melompat ke atas kasur, mengambil ponselnya dan mencari nama Jaemin di daftar kontak, hp Jaemin mati, mungkin sekarang sudah aktif.

Dan di kamar sebelah, Jeno mulai merebahkan diri, makan sendiri itu tidak enak, seperti ada yang kurang, seperti ada yang hilang dan rasanya jelas sekali, kesunyian yang akhir-akhir ia rasa, perlahan membawanya pada masa-masa saat asrama ini penuh celoteh, saat suara music mengalun dengan volume nyaris full, saat mereka buru-buru mematikan music dan tv saat bel apartemen berbunyi, ke 6-nya hanya menunduk penuh ampun saat tetangga sebelah mengomel, kemudian saat orang itu pergi, mereka akan tertawa sepuasnya.

Biasanya hanya ada dua orang di asrama pun rasanya tetap ramai, tetap menyenangkan, membuat ada hal lain yang ia rindukan, tentang kabar semua orang termasuk Na Jaemin.

Jeno belum bertemu Jaemin sejak insiden di taman waktu itu, dia sudah memutuskan kontak persahabatan mereka, dan apakah Jeno menyesal?

Satu pesan masuk dari Haechan. Cowok itu minta bertemu besok, kenapa tidak sekarang saja. Jeno benci kesunyian ini, Renjun bilang dia lelah butuh istirahat, dan Jeno tidak bisa memaksa.

Sebenanya apa yang terjadi, kemana Jaemin dan semua orang.

Aneh kenapa Jeno jadi rindu Jaemin, dan itu membuatnya menangis.

-

Sore menjelang malamnya.

"aku bawa kartu" Chenle berucap di ambang pintu ruang rawat milik Jaemin, Jisung dan Haechan kontan menoleh, omong-omong orang tua Jaemin baru saja pulang untuk mengambil beberapa barang, menyisakan 3 anak ini.

Jisung bangkit dari sofa "ayo kita main"

"ajak Jaemin juga" Haechan juga berdiri lalu berjalan menuju brankar, menata kursi untuk dua anak itu juga "buruan" panggilnya, dua anak itu langsung merapat.

Jisung duduk di kursinya "yang kalah di coret pake bolfen"

Wajah Haechan terlihat sumringah "ah aku bawa lipstick, nanti pakai itu saja"

I know I'm stupid ( Jaemren)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang