IKIS_32

848 168 6
                                    

A Fanfiction
.
.
IKIS_32
.
.
Na_Ren
.
.
Jaemren Cute
Met malem minggu
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe.
.
.
.

Anyenghaseyoooo~

Pemilik rambut biru melambai kecil sembari menunjukan kotak minum, sengaja. Jaemin rasa perasaanya sudah lebih baik sekarang, mungkin karna dia sudah menentukan apa yang harus dia lakukan dan mana yang harus dia perjuangkan.

" wow" komentar Haechan, lalu melompat menghampiri Jaemin, mengambil alih minuman di tanganya.

Yang lain ikut merapat "aku yakin Jaemin lupa minuman favotite ku" Renjun mengerucutkan bibirnya cemberut.

"lemon tea kan" jawab Jaemin. //eh bener gak sih, apa sih minuman kesukaan Renjun//

Renjun memeluk Jaemin sekilas "ah gumawo~"

Jaemin membalas dengan mengambilkan minuman kesukaan Renjun, cowok itu tersenyum lebar ke arahnya, ah seperti sudah lama sekali tidak melihat senyum itu. " apa Jaemin sudah kembali" komentar Renjun.

Jaemin menerima uluran minuman dari Jeno lalu menyeruputnya sedikit "apa maksud mu?" kata Jaemin tak terima. Cowok ini mengambil duduk di sebelah Renjun.

Renjun menggeleng pelan sambil menyesap minumanya "tidak ada"

Jaemin mendorong pelan hyungnya dengan pundak, dan Renjun tidak terprofokasi, diam-diam dia menyembunyikan senyum manisnya, dan entah kenapa duduk di sebelah Jaemin seperti ini membuat dadanya yang sudah lama tenang, kembali bergemuruh lagi, Renjun yakin wajahnya mulai memerah sekarang.

Haechan terkekeh "mood roaler coaster, kesukaan semua orang" ucapnya lalu menarik pipi Jaemin pelan.

Chenle merapat, mengalungkan lenganya pada hyung "perasaan Jaemin hyung sudah membaik rupanya, hyung sudah ada kemajuan-" jeda "sama Hyunjin"

"ehe" pekik semua orang.

"ngomong apa sih kamu" protes Jaemin. cowok ini balas merangkul Chenle erat, membuatnya kesulitan bernafas, dih salah siapa godain Jaemin.

"kalian terlihat sangat cocok" kata Chenle kesusahan.

Jaemin melepas rangkulan "benarkah? Wow perfect"

Membuat iri saja. Gumam Renjun pelan sekali.

Dan sisa waktu itu mereka gunakan untuk bercerita, mengobrol panjang lebar tanpa menaruh curiga pada Renjun yang masih terbang ke angkasa, menghirup dalam-dalam aroma Jaemin tanpa ketara, jujur Renjun sangat merindukan Jaemin.

"ayo latihan" seru pelatih dari ambang pintu.

Erangan tipis terdengar bersaut-sautan. Jaemin perlahan berdiri dari posisinya mengulurkan tanganya pada Renjun untuk membantunya berdiri, dengan senang hati Renjun meraihnya, membiarkan yang lebih muda menariknya hingga nyaris menubruk tubuhnya yang lebih besar. Tapi Jaemin membuat itu terjadi. Dia malah dengan santai membopong Renjun ke tempat latihan, tanpa tau jika tindakanya itu membuat pipi Renjun semakin memanas.

"terasa semakin ringan" komentar Jaemin di akhiri kekehan.

Tonjokan itu Renjun arahkan ke lengan kanan Jaemin, tidak di pungkiri kalau Jaemin mengerang sakit, seperti sudah lama sekali tidak bercanda satu sama lain seperti ini.

Entah kenapa perasaan Jaemin mulai menghangat, terasa lebih hidup dari sebelumnya, kenapa Renjun bisa membuatnya seperti itu hanya dari senyumnya yang lebar, perasaan menggebu di dalam dirinya tak bisa ia tahan, semakin lama semakin mendesak dada.

Renjun terdiam beberapa saat kala jemari hangat itu menyentuh sisi wajahnya pelan, merapikan sedikit poninya, menciptakan debaran aneh di dalam tubuhnya, membangunkan ribuan kupu-kupu untuk kembali mengadakan konser, ia hanya mampu menatap tanpa tau harus membalas dengan apa, Jaemin begitu dekat denganya saat ini, anggap saja Renjun kehilangan kesadaran.

I know I'm stupid ( Jaemren)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang