┆huit┊

22.9K 6.3K 5.4K
                                    

Jisung berdeham, atmosfer terasa canggung sejak kehadiran Taehyun, Hueningkai, Eunsang, Junho, Doyum, dan Yedam. Seperti ada dinding membatasi jarak mereka, terlihat tak bersahabat.

Yang lain bergidik dan memilih tak bertanya apapun sebab Taehyun terus memainkan pistolnya dengan acuh, kalau dibuat marah bisa modar mereka.

Samuel tahu pistol apa itu, itu pistol untuk membunuh werewolf dan penyihir.

"Berhenti ngeliatin gue atau gue bunuh kalian," ancam Taehyun melirik tajam.

"Ternyata dia emosian juga orangnya," bisik Dongpyo ke Eunsang dan dibalas anggukan setuju oleh empunya.

"Jangankan emosian, auranya juga gak enak," bisik Jake menimpali, setuju dengan pendapat Dongpyo.

"Aura gak enak bukan berarti jahat," kata Hueningkai datar, rupanya obrolan mereka terdengar.

"Belain aja terus," cibir Jay tak suka.

"Stop, jangan berantem. Gue mau kasih tau hal penting disini," sela Yedam sebelum terjadi perdebatan. Buku yang sedari tadi ia bawa ia angkat, ia buka halaman yang sudah ia tandai dengan penanda buku, kemudian menunjuk deretan tulisan disana.

"Ini buku yang sama kayak punya Kak Guanlin, bedanya ini khusus buat kita," lanjutnya serius.

"Hah?! Berarti selama ini lo tau dong?!" Tanya Dongpyo terkejut, dia marah. "Kenapa gak bilang sejak awal, Dam? Ini masalah nyawa."

"Gue tau, tapi gue ragu karena gue belum tau siapa kalian sebenernya. Buku ini penting, bahaya kalau jatuh ke tangan yang salah."

"Berarti lo gak percaya sama kita?"

"Bukan begitu! Petunjuk disini belum lengkap dan belum tentu benar, gue gak bisa main kasih tau kalian. Gue cuma mau mencegah kemungkinan buruk yang bakal terjadi kalau kalian tau buku ini, secara gak langsung gue berusaha lindungin kalian. Kenapa? Karena kalau kalian tau buku ini, otomatis dalangnya bakal mempercepat waktu pembunuhan karena kita punya petunjuk yang mengarah ke dia."

Memang ya, pemikiran anak Athena sangatlah... apa ya, pantas saja dia masuk sepuluh besar di campnya.

"Kalau lo punya buku itu, berarti lo bukan manusia biasa, iya kan?" Tanya Jisung, dan Yedam mengangguk, memilih jujur.

"Iya, gue keturunan Dewi Athena, satu-satunya yang ada di angkatan kita."

"Siapa aja temen demigod lo?" Tanya Jay tiba-tiba. "Kalau lo keturunan Athena, otomatis lo tau dong siapa aja demigod di sekolah ini."

Yedam tersenyum miring. "Gue gak mungkin bocorin identitas temen gue sendiri. Emangnya kenapa kalau ada demigod lain? Lo mau apa?"

Junho melirik Doyum, dia merasakan aura aneh di sekitarnya. Benar saja, dia melihat tatapan Doyum sangatlah kosong, wajahnya pucat.

Apa dia sakit?

"Ya gak apa-apa sih, karena gue curiga ada demigod lain selain lo disini," kata Jay melirik Taehyun dan Hueningkai.

"Kenapa lo lirik-lirik begitu?" Tanya Hueningkai tersenyum lebar.

"Lo beneran keturunan Apollo?" Tanya Jay to the point.

Senyum Hueningkai sirna, digantikan raut wajah kebingungannya. "Apollo? Bukan tuh, emang siapa yang bilang?"

Samuel menunjuk Eunsang. "Dia yang bilang di grup chat waktu itu, emangnya lo gak baca?"

"Ah, iya iya gue inget. Jawabannya bukan, gue bukan keturunan Apollo."

"Terus lo tau identitas kita dari mana?"

Cursed or Die | 02 Line ✓Where stories live. Discover now