┆vingt trois┊

21.7K 6.4K 7.8K
                                    

Spoiler : dalangnya terungkap di chapter ini, dan kalian akan tau
alasan kenapa Jisung jadi cover :)




"Jadi... si Sunghoon nuduh gue di kubu musuh termasuk bagian dari rencana lo, Dam?"

Yedam mengangguk membalas pertanyaan Jake. "Iya, gue minta maaf. Kalau masalah lo dan Jay dibawa kesini itu bukan bagian dari rencana gue, tapi karena dalangnya. Kalian berdua udah tau siapa orangnya?"

Jay dan Jake kompak menggeleng.

"Semua huruf yang pernah muncul di petunjuk, adalah huruf dari namanya. Termasuk huruf N untuk korban, itu juga dari namanya. N, N, S, dan satu huruf terakhir di buku gue, huruf J."

"Jangan bilang lo curiga ke gue, Dam," duga Jay. "Nama gue Park Jongseong, empat huruf yang lo sebutin ada di gue semua."

"Bukan, bukan lo. Kalau lo inget seseorang, itu dia dalangnya," kata Yedam menyela sebelum ada perdebatan.

Jake tertegun. "Jung Jinsung? Tapi dia kan demigod..."

Woonggi yang sejak tadi diam menyimak terkekeh mendengarnya. "Percuma lo tau, kita kekurung. Lagipula, siapa bilang dia demigod? Itu bohong."

"Jadi bener... Jinsung? Masa sih?"
























































"Lo bawa gue kemana hah?! Kenapa badan gue kaku semua?!" Seru Junho marah karena dibawa ke tempat sepi dan jauh dari gedung.

Hueningkai memainkan ranting pohon, menusuk-nusuk rumah semut di tanah. "Ini tempat keturunan Poseidon gugur."

Dia membuang rantingnya, berjalan ke pinggir danau, menunduk memandang pantulan wajahnya di air. "Gue bawa lo kesini supaya lo sadar, disini mereka berjuang dan lo malah jadi anak buah dalangnya. Lo gak takut dia berkhianat ke lo?"

Junho mendecih. "Gue yakin sama apa yang gue pilih, gue gak sudi ada di kubu kalian, orang-orang lemah."

"Hahaha! Lo bilang kita lemah?" Tawa Hueningkai pecah, dia berbalik menghadap Junho, berdiri ke depannya. "Lo lupa? Kubu gue jauh lebih kuat dari apa yang kalian pikir. Mau tau kenapa?"

"Kalian cuma manusia biasa, ditambah vampire dan keturunan Athena juga iblis yang gue tahan di ruangan berlapis sihir," ujar Junho meremehkan.

"Gue tambahin." Hueningkai tertawa. "Taehyun keturunan Hades, Minhee oni, sisanya tebak sendiri.."

"Hades?!" Junho terkejut.

"Iya, kali aja si Taehyun mau bawa lo ke dunia bawah, ketemu sama ayahnya. Hayolo."

"Gue gak takut!"

"Ah masa?" Hueningkai tertawa geli. "Kalau gak takut masa keringetan gitu sih, bohong dosa loh."

"Apa yang lo mau dari gue hah?!"

Hueningkai terlihat menimang-nimang. "Hmm, apa ya? Pertama, kasih tau dalangnya siapa. Gue masih tanya baik-baik loh..."

"Gak akan pernah! Apa yang kedua?!"

Hueningkai mendekat ke Junho, lalu berbisik, "gue mau buat kesepakatan sama dia, dan yang pasti itu bakal menguntungkan lo juga kalau lo berhenti jadi anak buahnya."

























































"Mau sampai kapan kita begini?! Penyihirnya makin banyak!" Tanya Minhee bersembunyi di balik tong kosong, berlindung dari sihir.

Jisung dan Jinsung pun sama, mereka menunduk di balik tong kosong lain. Peluru di pistol Jisung habis, penyihir yang merupakan anak buah dalangnya itu semakin banyak jumlahnya.

"Lo kan oni, lo gak bisa teleportasi ke tempat lain?!" Tanya Jisung keras-keras.

"Jisung goblok, eh sorry sorry. Kenapa lo teriak hah?! Mereka jadi tau identitas gue kan! Nanti kalau ada yang punya pedang gue langsung modar!"

Jisung menutup mulutnya dengan tangan dengan kedua mata membulat. Minhee menggeram, hampir saja dia melempar senjata beracunnya ke Jisung.

"Gue tau!" Seru Jinsung tiba-tiba. "Ruangannya udah deket tuh, kita bohongin penyihir aja, gimana? Eh tapi, nanti dimarahin mama."

"Gue tau caranya, tapi kalian berdua harus cepet larinya," kata Jisung bersiap berlari. "Mereka pasti ngincar gue karena gue ini witch hunter. Sekarang!"

Benar saja, para penyihir itu langsung menggunakan sihir mereka ke Jisung yang berlari menuruni tangga. Minhee dan Jinsung tak tinggal diam, mereka menyerang penyihir yang tersisa lalu berlari secepat mungkin ke ruangan tempat Yedam dan yang lain disekap.

Pintu sudah di depan mata, Jinsung menggunakan mantra alohomora untuk membuka kunci pintu tersebut. Langsung saja Minhee tendang pintunya sekuat tenaga sampai penyok dan masuk ke dalam.

"Kalian gak ap─ kok ada Woonggi disini?!"

Yang di dalam ruangan berdiri bersamaan, melotot kaget melihat siapa yang datang.

"Woi Minhee! Kenapa lo bareng Jinsung?! Dia dalangnya!" Seru Jay menunjuk pemuda berhoodie biru itu.

"Eh eh eh, kok nuduh sih!" Seru Jinsung membalas. "Hei orang emosian, kalau mau nuduh orang dibarengin sama bukti dong! Mulut doang dipake, otak enggak."

"Anjing, mulutnya pedes bener," umpat Jay dalam hati.

"Minhee, ambil tongkat sihir Jinsung sekarang," perintah Yedam serius.

"Masa iya Jinsung dalangnya sih?!"

"Percaya aja kenapa sih! Gue emosi nih!" Kata Woonggi kesal.

"Eh bentar, dalangnya punya huruf J di namanya. Lo berdua bisa jadi!" Tuduh Minhee menunjuk Jay dan Jake.

"Heh Minhee, lo lupa?! Dalangnya penyihir, gue ini vampire!" Protes Jake tak terima dituduh sembarangan.

"Berarti Jay! Identitas dia gak jelas kan?!"

Jay mengepalkan tangannya. "Gue keturunan Ares, bodoh! Jinsung bohong, dia bukan demigod! Dia penyihir!"

Minhee membeku. "A-apa?"

"Apaan sih! Lo kali yang bohong!" Tuduh Jinsung balik.

"Udah lah, Sung. Gak usah akting lagi, mereka udah tau."

Minhee terlonjak, berbalik badan ke pintu sambil berjalan mundur, memasang posisi siaga. Dia, Jay, Jake, dan Woonggi terkejut melihat siapa yang datang.

"Ja-jadi lo..." Jake tak sanggup melanjutkan kalimatnya, tak percaya kalau pemuda dengan pistol di tangannya adalah dalangnya.

"Kenapa Jake? Tenang aja, pelurunya udah habis kok, sengaja," ucap orang itu membuang pistolnya, lalu mengeluarkan tongkat sihir dari saku celananya.

"Park Jisung?!"













































































"Siapa bilang gue Jisung? Penyamaran gue selama ini berhasil ya..." balas orang itu, menyeringai lebar sambil mengetuk tongkat sihirnya di kepala.

Tak lama kemudian, wajahnya berubah menjadi wajah orang lain. Wajah Jisung digantikan dengan... tunggu, dia?!

"Hai, pasti kalian tau gue kan? Haha, iya, gue bohongin kalian, gue pinjem muka Jisung doang kok, orangnya gak kenapa-napa..."

"Lo... lo kan dalang permainan Cursed Game! Jung Sungchan?!"

Cursed or Die | 02 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang