┆vingt cing┊

20.8K 6.3K 7.7K
                                    

DUAR!






Ruangan tempat mereka berada meledak, tentu saja dari sihir yang digunakan Sungchan dan Jinsung secara bersamaan.

Beruntung, Woonggi membawa mereka berteleportasi keluar dari sana karena sihir yang melapisi ruangan itu melemah. Berterima kasihlah kepada Minhee yang memukul dinding sampai hancur sehingga sihirnya terputus.

Disinilah mereka sekarang, di hutan tempat kakak kelas mereka berjuang mengalahkan Sungchan. Mereka ada di pinggir danau, tempat Hueningkai dan Junho berada sebelumnya.

Entah kemana mereka berdua sekarang.

"Sekarang kita harus gimana? Mereka bakal kejar kita sampe kesini," tanya Jake cemas.

"Diliat-liat, anak buah Sungchan ada yang penyihir dan vampire. Kalau vampire kita masih bisa ngelawan karena ada keturunan Ares, Athena, oni, iblis, dan vampire. Tapi penyihir... agak susah lawan mereka, kalau kita kena sihir bisa langsung mati," jelas Yedam berpikir keras.

"Taehyun? Tadi gue bareng Taehyun," tanya Minhee sekaligus memberi tahu.

"Dia bakal urus yang di gedung dulu bareng Sunghoon, kita bakal urus yang itu." Yedam menunjuk ke atas, ke arah langit.

Para penyihir berdatangan menaiki sapu terbangnya, ada Sungchan dan Jinsung memimpin mereka. Sementara dari dalam hutan, para vampire melesat cepat, ada juga yang melompat di batang pohon.

Mereka jadi ragu, bisakah mereka menang?

"Ada orang yang bisa sihir disini?" Tanya Yedam sembari membuka bukunya, berhenti di halaman dengan pedang di kertasnya.

Ajaibnya, ketika pedang itu disentuh, pedang sungguhan muncul di atas buku. Yedam melemparnya ke Jay, keturunan Ares tentu saja butuh pedang.

"Orang yang bisa sihir? Kayaknya gue tau harus bawa siapa," kata Woonggi senyum miring. "Tunggu sebentar ya kawan-kawanku, gue mau culik orang dulu. Bye bye anak pungut~"

Zlub

Woonggi pun menghilang dari pandangan, biarkan saja lah. Kalau ada dia nanti malah lawak terus macam Jerome.

"Jay, lo yang pimpin," ucap Yedam sudah siap dengan pedangnya.

"Akhirnya berguna juga bakat baku hantam lo, Jay," puji Minhee meledek.

"Kepala lo mau gue tebas?"

Minhee langsung kicep. Jelas lah, oni itu bisa mati kalau kepalanya ditebas dan tidak segera dipasang dalam waktu singkat. Walaupun dia termasuk jajaran oni terkuat, tetap saja dia takut.

"Kasian banget gak ada yang bisa sihir!" Ejek Sungchan dari atas sana, penyihir lain pun tertawa, termasuk Jinsung.

"Makin payah aja yang ikut permainan, kak."

Tak terima dibilang payah, Jay melempar pedangnya ke atas dan memotong bagian lidi sapunya. Alhasil Jinsung jatuh bebas ke tanah, tapi langsung menahan diri agar tidak menyentuh tanah dengan sihir.

"Kurang ajar!"

"Mau apa lo?!"

Jake melongo, ini kenapa jadi mereka berdua yang ribut?

"Lo salah bilang kita payah," ujar Yedam senyum penuh arti. "Yang berdiri disini sekarang memang gak akan bisa kalahin penyihir dengan mudah, tapi gak dengan mereka. Lo liat aja apa yang bakal terjadi selanjutnya."

"Dam, jangan bilang lo udah bikin rencana sejak jauh-jauh hari?" Tanya Jake tak percaya.

"Iya, hehe."

Cursed or Die | 02 Line ✓Where stories live. Discover now