┆qiunze┊

21.3K 6.3K 4.5K
                                    

Spoiler : musuh lebih dari satu





Hari ini masuk sekolah kembali. Bukannya langsung ke kelas, Jisung malah menuju ke ruang kepala sekolah alias ruangannya Pak Siwon. Tadinya Samuel ingin ikut, namun dia menolak.

Sesampainya disana, dia langsung masuk tanpa mengucapkan salam dan menggebrak meja Pak Siwon sampai empunya terlonjak.

"Mana daftar nama peserta permainan?" Tanya Jisung dengan tidak sopannya, masa bodo Pak Siwon marah, dia penasaran.

"Kamu mau saya jantungan? Nanti saya gak bisa jualan mie lagi," kesal Pak Siwon seraya mengubek-ubek isi lacinya.

Begitu ketemu, Pak Siwon memberikannya kepada Jisung. Selembar kertas lecek dengan tulisan dari darah, tulisannya rapi seperti menggunakan pulpen.

"Di kertas ini nama Jinsung ada di urutan setelah saya, tapi dia peserta tambahan, berarti dia memang ikut permainan. Tapi kenapa di kertas yang anda kasih ke saya gak ada namanya? Kenapa dia datang setelah Doyum jadi korban?" Tanya Jisung meremas kertas tersebut kuat-kuat.

Pak Siwon berdecak. "Nanti kamu tahu sendiri apa maksudnya, sudah sana ke kelas. Ganggu orang kerja aja."

Jisung mengangkat sebelah alisnya, melihat ke meja Pak Siwon yang penuh bungkus makanan. Kerja? Kerja apaan itu? Ada-ada saja.

"Sekarang saya mau tanya, sampai angkatan berapa permainan bakal berjalan?"

Pak Siwon terkekeh. "Kalau yang itu sih... terserah dalangnya. Kamu siapin tenaga dan rencana yang banyak, biar gak mati di tengah permainan."

Kalau begini, berarti memang benar pihak sekolahnya ada hubungan dengan dalangnya. Betul tidak?
























































"Samuel, Jisung itu orangnya gak gampang marah ya?" Tanya Jinsung penasaran.

"Aslinya sih gitu, tapi sejak masuk permainan dia gampang kesel, apalagi sama Jay. Oh ya, lo jangan cari masalah sama si Jay, sekalinya ribut bisa masuk rumah sakit loh."

Jinsung bergidik, seram juga si Jay. Dia jadi membayangkan jika dia baku hantam dengan orang itu, dia pasti langsung kalah. Kemampuan berkelahinya tidak sebaik Jay.

"Sung, lo inget gak muka penyihir yang bunuh Eunsang?"

Jinsung menggeleng lesu. "Gak inget... gue juga gak inget kalau gue ketemu Eunsang di toilet."

Samuel mengangguk. Kata Yedam, penyihir itu menggunakan mantra obliviate kepada Jinsung. Itu mantra untuk menghapus ingatan.

Lalu, dari mana Yedam tahu tentang mantra itu? Ya dari temannya lha~

"Samuel," panggil Jinsung ragu-ragu. "Gue mau jujur..."

"Jujur soal?"

"Dalangnya."

"Lo tau sesuatu?"

"Iya... dalangnya penyihir, waktu itu gue liat dia di ruang musik, tapi gue gak liat mukanya karena dia ngebelakangin gue. Dia... salah satu di antara kita."

"Lo... serius?"

Jinsung mendengus. "Lo sendiri tau gue ini apa, mana mungkin gue bohong."

Samuel diam, menunjukkan tatapan menyelidik kepada Jinsung. Tapi Jinsung mengabaikannya, asik makan cokelat batang bermerk abu-abu queen.

"Jadi gitu ya..." gumam seseorang yang sejak tadi mengawasi mereka berdua dari balik pohon.

Dia mengangguk-anggukkan kepala, lalu pergi menuju kelasnya sebelum bel masuk berbunyi.

Dia Hueningkai.
























































"Yang dirumorin demigod itu Sunghoon sama Junho, yang ngaku demigod itu Yedam sama Jinsung dan sekarang ditambah Taehyun, dua orang yang dicurigain demigod itu Taehyun dan Hueningkai tapi cuma Taehyun yang demigod. Si Hueningkai ini apa?" Jay bingung, bukunya Yedam kenapa sulit dimengerti seperti pemiliknya sih?

"Sunghoon bukannya half-vampire?" Tanya Hyeongjun. "Denger-denger sih gitu, waktu itu gak sengaja nguping Sunghoon sama Yedam di toilet."

"Setau gue dia memang half-vampire, gak tau rumor dari mana kalau dia demigod."

"Mungkin gak kalau rumor itu sengaja disebar supaya makin banyak yang dicurigain?"

"Bisa jadi," jawab Minhee. "Tapi anehnya, si Junho sering ilang-ilangan, pas ditanya dia bilang tidur di uks karena kakinya sakit. Gue curiga dia sebenernya gak sakit."

"Kalau menurut gue, dia ilang-ilangan karena masih berduka atas kematian Eunsang, dia kan sahabatnya."

"Atau mungkin... dia diem-diem selidikin dalangnya?" Duga Jay.

"Gak yakin sih gue kalau dia selidikin dalangnya, dia orangnya terlalu takut untuk gituan," sanggah Minhee tak sependapat.

"Menurut lo, siapa dalangnya?" Tanya Jay putus asa, dia lelah menuduh kesana kemari namun tak kunjung menemukan pencerahan.

"Gue curiga ke Dongpyo..."

"Lo salah curiga sama Dongpyo!" Sahut Junho datang terburu-buru ke tempat mereka duduk.

"Loh, kenapa? Udah ketemu dalangnya?" Minhee balas bertanya.

Junho menggeleng panik. "Belum sama sekali, tapi Dongpyo ditemuin meninggal di toilet... ada bekas cakaran ghoul di badannya."

































































"Lo... tau dari mana kalau itu cakaran ghoul?" Tanya Jay kembali tersulut emosi, rasa curiganya timbul.

Cursed or Die | 02 Line ✓Where stories live. Discover now