28. baymax

7.6K 1.6K 365
                                    

Pagi pagi sekali, beomgyu bangun dari tidurnya dengan linglung. Sembari mengumpulkan nyawa, dia tersadar bahwa dirinya sudah tidak berada di sofa, melainkan di ranjang. Ekor matanya menatap sosok lain pada sofa. Itu taehyun, sedang meringkuk dengan tak nyaman di sofa sempit.

Sebelumnya, beomgyu pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membasuh wajahnya. Lalu langkahnya ia gerakkan ke arah taehyun yang masih terlelap. Kemudian di usapnya surai coklat taehyun berulangkali. Mungkin taehyun tipe orang yang peka terhadap sentuhan, tiba tiba dia meraih tangan beomgyu dan menempelkannya di pipi. Matanya memang masih terpejam tapi sepertinya kesadarannya sudah pulih.

"Pagi," ucapnya dengan suara parau khas orang bangun tidur. Kali ini taehyun membuka mata dan menatap wajah manis beomgyu.

Beomgyu tersenyum, dia segera menarik tangannya dan menjauh dari taehyun. Takut menganggu.

"Maaf, kamu kebangun gara gara aku."

Taehyun melirik gerakan tangan beomgyu, namun dia enggan menjawabnya. Si surai coklat mendudukkan dirinya, dia mengusak rambut dan wajahnya berulangkali untuk mendapat kesadaran penuh.

Tanpa menghiraukan beomgyu, taehyun berjalan ke kamar mandi dengan sempoyongan, sesekali dia menguap keras sekali. Lebih baik mencuci muka terlebih dahulu.

"Jam berapa sekarang?" tanya taehyun saat dia sudah keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah beomgyu yang sudah duduk manis di sofa.

Beomgyu mengarahkan ponsel yang menunjukkan jam pada taehyun, masih jam 04.10. Sebelumnya taehyun tidak pernah bangun sepagi ini, paling pagi jam lima katanya.

"Aku hari ini sekolah," celetuk taehyun.

Anggukan singkat menjadi respon beomgyu. Setelah melewati weekend yang terasa panjang, akhirnya taehyun kembali ke sekolah.

"Kamu di rumah aja sama bunda."

"Aku ga dipulangin?" ekspresi beomgyu sangat polos saat mengatakan hal itu. Taehyun gemas total melihat mata bulat itu bertanya tanya.

"Belum,"

Tapi kali ini taehyun tak suka saat mata bulat beomgyu memancarkan kesedihan.

"Aku kangen kak yeonjun." katanya.

Secara reflek, taehyun meraih tangan beomgyu dan mengelusnya pelan. "Hari ini kan aku ketemu bang yeonjun, nanti aku salamin deh."

Beomgyu hanya tersenyum untuk merespon ucapan taehyun. Entah, beomgyu sendiri tidak yakin apakah kakaknya bisa pergi ke sekolah dengan sehat mengingat kekacauan yang ia buat kemarin pasti juga berimbas ke yeonjun.

Semoga semua baik baik saja.

-

Di sekolah tidak ada hal yang menarik, semua berjalan semestinya. Saat istirahat, taehyun diajak teman teman berisiknya ke kantin. Ajakan jisung ingin sekali taehyun iyakan sebelum suara seseorang menginterupsi mereka.

"Sorry gue sama taehyun di suruh bu fisika ke kantor." itu yeonjun.

"Ngapain?"

"Remed."

Jisung mengerutkan dahinya. Yeonjun remed fisika bukanlah hal aneh, yang aneh adalah taehyun. Sejak kapan anak jenius itu gagal di ujian fisika.

Yeonjun menyenggol lengan taehyun. Untungnya taehyun paham kode yang diberikan yeonjun, "Oh—gue mau perbaikan nilai." ucapnya.

"Nilai lo berapa emang?" tanya hyunjin yang mulai penasaran.

"89."

Sekali lagi, hyunjin itu suka mendramatisir, jadilah dia menutup mulutnya dan berlagak sok kaget. "Gila gila, contoh manusia ga bersyukur nih." ujarnya sambil menggelengkan kepala berulangkali.

Senyap - taegyuWhere stories live. Discover now