Agak panjang, maaf kalo ada typo. Selamat membaca!
Beomgyu memandang bangunan kokoh di depannya. Dia masih enggan memasuki bangunan tersebut walaupun gerbang di sebelahnya terbuka lebar.
Bisa beomgyu lihat di sana banyak anak seusianya berlalu-lalang mengenakan seragam. Kemudian dia melirik pakaiannya yang kasual.
Ah, andai aja aku bisa kayak mereka.
Dia menggeleng beberapa kali—menyadarkan dirinya bahwa pikiran tersebut tidak akan pernah terjadi. Beomgyu tidak suka saat pikirannya berisikan kalimat 'seandainya saja'. Tidak untuk kalimat omong kosong itu.
Sudah jelas dia tidak akan bisa menjadi seperti mereka, untuk apa juga berandai-andai.
Omong-omong sekarang dia berada di depan sekolah taehyun. Sesuai ajakan taehyun tempo hari, beomgyu benar benar datang ke sekolahnya. Saat ini dia sedang menunggu cowok bermarga kang itu.
"Beomgyu!" seru seseorang dari dalam.
Beomgyu menoleh—ada taehyun yang sedang berlari ke arahnya.
"Udah lama?" tanya taehyun saat dia sudah ada di depan beomgyu.
Beomgyu menggeleng untuk menjawab pertanyaan taehyun.
"Yuk!"
Tangan kiri taehyun yang terulur di sambut lembut oleh beomgyu. Taehyun menautkan jarinya pada jari jari beomgyu, menggenggamnya erat supaya tidak lepas.
Lucu. Padahal dulu taehyun tidak suka skinship, tapi lihat sekarang, malah dia yang memulai skinship nya dengan beomgyu.
Hal itu membuktikan bahwa kalimat 'waktu mampu mengubah segalanya' itu valid, benar adanya.
Di tengah-tengah perjalanan, beomgyu menghentikan langkahnya dan tentu saja taehyun juga ikut terhenti.
"Kenapa?"
Si manis mengeluarkan hp nya dari saku, mulai mengetik di sana.
Bajuku aneh ga?
Taehyun melihat beomgyu dari atas sampai bawah. Tidak ada yang salah dengan bajunya, kemeja putih dibalut sweater ungu itu terlihat cocok untuknya.
"Enggak kok. Lo manis, gue suka."
Beomgyu tersenyum mendengar kalimat positif taehyun. Meskipun kalimat terakhirnya membuat beomgyu ambigu, tapi ya sudah lah toh bukan itu poin pentingnya.
Mereka kembali berjalan diantara manusia manusia yang ada di sana. Semakin ramai, tautan keduanya pun semakin erat.
"Mampir ke stand kelas gue dulu ya?"
Beomgyu menjawab taehyun dengan gestur 'ok' yang dia buat dengan tangannya.
Tak lama kemudian mereka sampai ke tujuan—stand kelas taehyun. Teman teman taehyun terlihat sibuk melayani beberapa pembeli.
Dua orang langsung menghampiri taehyun. Itu jisung dan seungmin.
"Waduh, siapa nih bos?" celetuk salah satu dari mereka.
"Temen,"
"Temen apa temen?" mata jisung menangkap tautan tangan mereka, dia menatap taehyun sambil menaik turunkan alisnya.
Beomgyu mengikuti arah pandang jisung. Setelah tahu jika mata jisung terarah pada tangannya, dia melepas genggamannya dengan taehyun.
"Beneran temen." elak taehyun.
"Yaudah iya temen, siapa namanya?"
"Lee beomgyu."
Beomgyu tersenyum ramah pada teman taehyun, dia mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh mereka berdua.
أنت تقرأ
Senyap - taegyu
قصص الهواة"Kamu tau taehyun? aku juga ga mau dilahirin dalam kondisi kayak gini. Kalo bisa milih, aku lebih milih gausa dilahirin sekalian." BXB (jangan salah lapak) top; kth bot; cbg ©2020, purplebeom
