19. effort

8.7K 2.1K 506
                                    

Suara ringisan pelan memenuhi sebuah ruangan sempit dan lembab. Terdapat anak laki-laki di dalamnya, tengah membersihkan luka-luka yang ia dapatkan siang ini.

Taehyun meringis pelan saat handuk basah menyapu permukaan kulitnya pelan. Ia kira tidak akan sesakit itu, tapi nyatanya perih dan nyeri berebut tempat memenuhi wajahnya.

Dia yang semula duduk di di bawah shower, kini jadi berdiri dan menyalakan shower. Air mulai mengguyur badannya yang lusuh. Taehyun masih merintih kesakitan, air air itu masuk menyelinap ke dalam bajunya, menyapu tubuhnya yang mungkin memar, hingga menciptakan rasa perih.

Hancur, adalah kata yang tepat untuk hari ini. Obrolannya dengan yeonjun tidak membawa hasil, cowok itu benar benar menolak eksistensi taehyun pada kehidupan adiknya.

Taehyun sudah berjanji pada yeonjun bahwa dia tidak akan menyakiti perasaan beomgyu, dia akan memperlakukan beomgyu dengan baik, dan dia bersedia belajar bahasa isyarat hanya untuk beomgyu.

Namun sekali lagi, actions speak louder than words. Yeonjun mengira bahwa taehyun hanya omong kosong.

Mata bulat itu tiba-tiba membelak—nampaknya dia baru saja mendapat ide. Taehyun cepat cepat meyelesaikan mandinya.

Total 10 menit lamanya taehyun selesai membersihkan badannya. Biasanya tidak selama ini, yang membuatnya lama adalah banyak darah mengering di sekitar pelipisnya yang agak susah dibasuh. Tapi dengan kesabaran penuh, pelipis itu sudah bersih.

Taehyun duduk di kursi belajarnya. Dia menyalakan laptop dan segera membuka youtube. Karena yeonjun tidak mau mengajarinya bahasa isyarat, maka taehyun sendiri yang akan belajar secara mandiri.

Cowok itu benar benar memperhatikan orang yang ada di video, menirukan gerakan tangan dan mencoba memahami artinya.

"Itu tangannya gimana sih?"

"Loh?"

"Oh kata asing dieja per huruf ya?" gumamnya.

Meskipun ribet dan kadang susah untuk dimengerti, tapi taehyun akan berusaha keras untuk hal ini. Dia sadar, mau seakrab apaun mereka berdua namun jika taehyun tidak mengerti bahasa yang digunakan beomgyu maka akan sia sia, masih ada dinding kokoh diantara mereka.

Dan sekarang taehyun ingin menghancurkan dinding tersebut.

-

Keesokan harinya di sekolah, taehyun dan yeonjun di sidang teman-temannya. Mereka bertanya macam-macam pada mereka berdua—khususnya seungmin. Cowok manis itu bertanya sangat kritis hingga membuat taehyun jengah.

Taehyun diam di sebelah yeonjun. Ia rasa bukan hak nya menceritakan perihal beomgyu pada teman-temannya yang lain. Maka dari itu taehyun membiarkan yeonjun yang bercerita.

Yeonjun sama sekali tidak mengelak, dia benar-benar menceritakan beomgyu pada teman-temannya.

"Bisa bisanya bokap lo nyembunyiin anak semanis beomgyu." celetuk jisung saat yeonjun sudah selesai dengan ceritanya.

"Serius jun, dia kenapa sih?" kali ini seungmin ikut menanggapi.

"Gila harta." ujar yeonjun singkat.

"Ini udah clear kan kalian berdua?" tanya hyunjin, matanya melirik taehyun dan yeonjun bergantian.

"Udah."

Yeonjun yang menjawab, taehyun masih diam dengan raut wajah datar. Bukannya masih marah atau bagaimana, taehyun hanya sedang mengingat-ingat hal yang ia pelajari semalam. Iya, bahasa isyaratnya.

"Hyun, kita mau ke kantin, ikut gak?" changbin menepuk bahu taehyun pelan, membuat sang empu terkesiap.

"Gak, gausah." jawabnya.

Senyap - taegyuWhere stories live. Discover now