25. sweet chaos

8K 1.7K 574
                                    

Lima menit yang lalu taehyun mendapat kabar bahwa jadwal keberangkatan beomgyu tepat pada pukul 11.10. Tentu saja kabar itu ia terima dari yeonjun.

Jika kalian bertanya dimana taehyun sekarang, maka jawabannya adalah kamar. Sejak ia bangun dari tidurnya, taehyun sama sekali belum beranjak dari ranjang hingga sekarang—jam 10.50.

Kondisinya persis seperti orang yang kehilangan motivasi hidup, dia meringkuk, menatap layar ponselnya—membaca ulang percakapannya dengan beomgyu, dan terkikik sendiri kemudian bersedih. Katakan saja pemuda itu sedang galau.

Helaan napas keluar dari celah bibir taehyun saat ia selesai membaca semua pesan singkatnya dari beomgyu. Mulai hari ini tidak akan ada lagi pesan singkat yang beomgyu kirim untuknya, semua tentang beomgyu seakan menghilang begitu saja. Tuan choi menghapus jejak putranya dengan baik.

Taehyun telentang, mata bulatnya menatap langit langit kamar, pikirannya sedang kacau. Dia ingin ke bandara, tapi dia tidak mau melihat beomgyu melintasi pintu keberangkatan dan terbang begitu saja.

Setelah cukup lama berpikir, taehyun segera beranjak dari ranjang. Keputusannya sudah bulat, dia akan pergi ke bandara, setidaknya disana dia bisa melihat wajah manis beomgyu untuk terakhir kalinya.

Karena waktunya sudah mepet, taehyun bergerak lincah menyambar jaket dan kunci motornya. Kemudian dia berlari kecil menuju garasi.

Taehyun keluar dari pekarangan rumahnya dengan kecepatan penuh. Dia sadar jika dia akan terlambat. Jarak bandara lumayan jauh, dan cowok itu hanya punya waktu sekitar 20 menit.

Motornya bergerak lincah menyalip beberapa kendaran besar. Tak jarang dia mendapat seruan dari pengendara lain karena cara berkendara taehyun yang sembrono. Mau bagaimana lagi, taruhannya besar, jika dia tidak cepat maka dia akan kehilangan choi beomgyu untuk selamanya.

Akhirnya taehyun sampai, sayangnya jam di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 11.05. dapat dipastikan bahwa pasti beomgyu sudah duduk manis di dalam pesawat.

Namun taehyun tidak menyerah begitu saja, dia berlari ke sana kemari untuk menemukan keberadaan beomgyu. Ah tidak, jika benar beomgyu sudah di pesawat maka setidaknya taehyun harus bertemu yeonjun.

Surai yeonjun yang mencolok membuat taehyun langsung mengenali cowok itu.

"Bang yeonjun!" seru taehyun. Dia berlari ke arah yeonjun yang sepertinya sedang berbincang dengan seseorang.

Taehyun hampir sampai di tempat yeonjun, sebelum kedua tangannya dicekal paksa oleh dua orang berpakaian rapi yang muncul di sampingnya.

"Lo siapa? lepasin!" teriaknya.

Suara taehyun yang lantang mengundang perhatian dari orang-orang di bandara, termasuk yeonjun. Yeonjun menghampiri taehyun dan menyuruh orang orang tadi melepaskannya.

"Tapi dia putra tuan kang, kami mendapat perintah dari tuan besar untuk menjauhkannya dari tuan." ucap salah satunya.

"Lepasin." nada bicara yeonjun sangat ketus, matanya menyorot dua orang tadi dengan tajam. Dan berhasil, orang suruhan tuan choi langsung menurut pada yeonjun.

"Lo darimana aja bangsat?" tanya yeonjun pada taehyun, bahkan kepala yang lebih muda dihadiahi jitakan darinya.

"Aduh—ya dari rumah lah."

Wajah yeonjun mengeras, tidak ada wajah ramah nan tengil seperti biasa yang taehyun lihat. Firasat taehyun mendadak tidak enak.

"Gue telat ya?" tanya cowok itu.

"Hampir."

Taehyun menatap yeonjun dengan wajah penuh harap. Lagi lagi dia melirik jam tangannya, ini sudah pukul 11.15. Awalnya taehyun mengira yeonjun sedang berbohong, tapi spekulasi yang lebih masuk akal muncul di otaknya.

Senyap - taegyuWhere stories live. Discover now