16. candaan

9K 1.9K 297
                                    

full fluff (i guess) lol i am not sure, but here you are. Happy reading<3



Beomgyu menyesap teh hangatnya. Pikirannya kembali pada saat taehyun menariknya ke pelukan tadi. Dia tidak salah dengar, beomgyu yakin bahwa jantung taehyun berdetak terlalu cepat untuk ukuran normal.

Banyak spekulasi muncul di kepalanya. Namun dari semua spekulasinya, dia menyimpulkan bahwa mungkin taehyun tadi berlari untuk menemui beomgyu.

Taehyun ada di sampingnya, juga menyesap teh hangat seperti beomgyu. Setelah kejadian tak mengenakkan tadi, taehyun membawa beomgyu ke salah satu angkringan—untuk menenangkan diri katanya.

"Gue setuju sama bokap lo." ucapnya.

Beomgyu menoleh pada taehyun. Taehyun yang kelewat hapal dengan tingkah beomgyu, langsung menjelaskan maksud ucapannya.

"Lo ga cocok di luar, banyak yang isengin. Mending di rumah aja jadi anak rumahan."

Bosen tau di rumah terus. Tulis beomgyu di catatan hpnya.

"Ya seenggaknya ga ada yang bisa godain lo lagi, beomgyu."

Bosen, tae. Kamu ga ngerasain sih rasanya dikurung tiap hari.

Beomgyu melengkungkan bibirnya, rasanya taehyun mau nyebut aja tiap lihat wajah beomgyu yang seperti itu. Jantungnya ga aman.

"Bokap lo overprotective kaya gitu juga ada tujuannya. Mungkin dia tau kalo lo bakal digodain sama orang rese diluar sana." jelas taehyun.

Ga yakin juga sih kalo itu tujuannya.

Beomgyu hanya mengangguk. Dia malas membahas hal hal seperti ini. Semua orang selalu berkata seperti itu padanya—tuan choi, yeonjun, dan sekarang taehyun? yang benar saja.

Dia menelungkupkan wajahnya pada meja. Kenapa semua orang menganggapnya lemah hanya karena dia punya kekurangan.

Seketika taehyun merasa bersalah melihat beomgyu yang sepertinya sedang murung. Dia mengusak rambut hitam beomgyu, menyisirnya ke depan dan ke belakang.

"Maaf, gue ga maksud gitu." katanya.

Beomgyu mendongakkan wajahnya, kembali menatap taehyun. Ia menyodorkan hp nya yang sudah berisi sebaris kalimat.

Iya gapapa, aku ngerti maksud kamu.

Mereka saling menatap. Tidak ada obrolan lagi dari keduanya, hanya saling menatap dan kemudian tersenyum hangat. Agak creepy, tapi ya sudah lah ya—lagi kasmaran juga.

Ekor mata beomgyu menangkap lebam merah di pipi taehyun. Tangannya terulur hendak memegang itu, tapi ia urungkan karena pasti sakit.

Taehyun tahu arti ekspresi itu. Beomgyu-nya sedang khawatir.

"Gue gapapa, gyu. Ga sakit kok."

Beomgyu menatap taehyun, mimik wajahnya menunjukkan seolah dia bertanya 'beneran?' pada taehyun.

"Iya, ga sakit ini mah, pasti besok sembuh."

Ekspresi khawatir masih tercetak jelas di wajah beomgyu. Dia merasa bersalah.

"Gausah khawatir, oke?"

Taehyun berhasil. Melihat wajah taehyun yang tersenyum ceria, beomgyu juga ikut tersenyum. Tangan besarnya kembali bertengger di kepala beomgyu—mengusak rambutnya pelan.

Lagian tadi kenapa kamu malah diem pas ditonjok? kan lebam jadinya.

Beomgyu menyodorkan hp nya yang berisi tulisan tersebut pada taehyun.

Senyap - taegyuWhere stories live. Discover now