31. nostalgia

7K 1.3K 417
                                    

Hai maaf lamaaaa banget update nya, pls forgive me :( anw happy reading!


Sudah dua bulan lamanya sejak konflik yang terjadi diantara beomgyu dan papanya. Kini semua membaik secara perlahan. Perlahan-lahan papanya menerima taehyun yang sekarang sudah menjadi pacarnya. Itu lebih dari cukup, meskipun keberadaan beomgyu tetap disembunyikan namun kini dia diperbolehkan keluar kemanapun dia mau.

Karena selama 17 tahun hidupnya beomgyu sangat jarang keluar rumah, dia lebih nyaman berada di rumah dan mengurung diri di kamar dengan tumpukan novel yang ia beli. Tapi tetap saja ada perubahan yang sangat mencolok. Kini ada seonggok manusia yang menemaninya menghabiskan berlembar-lembar buku. Jelas taehyun, siapa lagi.

"Beomgyu," rengeknya.

Beomgyu melirik ke bawah. Posisinya sangat lucu, beomgyu duduk di atas ranjang dengan meluruskan kakinya sementara taehyun tidur di paha beomgyu dengan nyaman.

"Bosen."

Itu lagi, rasanya sudah sepuluh kali lebih beomgyu mendengar kata itu keluar dari mulut taehyun. Tanpa merespon ucapan taehyun, dia kembali fokus ke novel yang dia baca—karena mulai seru.

Lima menit taehyun diam, mungkin dia sedang menatap langit-langit kamar beomgyu. Kemudian secara tiba-tiba dia mengangkat kakinya dan menjatuhkan kaki jenjangnya ke kasur dengan keras.

Tentu saja beomgyu kaget, dia sudah masuk ke dunia bacaanya tapi malah dikacaukan oleh kang taehyun. Yang berambut gelap mengusap wajahnya kasar, novel yang semula ia baca ia taruh di nakas.

Wajah manis itu menunduk untuk menatap wajah lain yang juga tengah menatapnya dengan ekspresi marah yang dibuat-buat.

"Aku bosen, tau!" sungut taehyun.

Jangan kaget, sifat arogan nan sombong taehyun kini sudah hilang entah kemana dan digantikan sifat manjanya. Kadang tanpa rasa malu dia merengek kepada beomgyu jika keinginannya tidak terpenuhi.

Beomgyu tersenyum teduh, lalu dia menggerakkan tangannya.

"Bentar ya, masih seru."

"Berapa lama? semenit? dua menit? jangan lama lama."

Satu hal lagi—mungkin ini sifat aslinya, taehyun itu cerewet. Beomgyu sih tidak masalah dengan sifat tersembunyi taehyun yang ternyata manja, suka merengek, dan cerewet. Hal itu malah terlihat lucu baginya.

"Lima menit, sayang."

Taehyun tersipu sendiri melihat beomgyu yang tersenyum manis sembari membelai pipinya lembut. Pangilan sayang memang terlihat semu, namun gelagat beomgyu yang mencolok membuat taehyun yakin bahwa cowok itu mencoba mengatakan hal itu padanya.

"Oke, lima menit!"

Berbeda dari sebelumnya, kali ini taehyun menunggu dengan senyuman simpul yang terukir di bibirnya—meskipun baginya lima menit terasa sangat lama saat ini.

Beomgyu memegang kata-katanya, lima menit kemudian dia benar-benar menaruh novel yang semula ia baca. Mata gelapnya menatap taehyun dengan senyum teduh yang selalu terukir di wajahnya.

"Udah?"

Beomgyu mengangguk. Taehyun bersorak dalam hati, dia beranjak dari ranjang sembari menyuruh beomgyu melakukan hal yang sama.

"Mau kemana?"

Taehyun tidak langsung menjawab, dia meraih gagang pintu kemudian menatap kebelakang—kearah kekasihnya berdiri. "Kencan lah!" katanya.

"Kenapa? gamau?" karena beomgyu melongo di tempatnya, taehyun pun mempertanyakan hal itu. Tidak masalah jika si manis yang sekarang menjadi pacarnya itu tidak mau pergi berkencan. Tidak ada pemaksaan atas ajakan taehyun.

Senyap - taegyuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt