12 Konspirasi Delia Maheswari

174 33 0
                                    

Happy Reading

Sore itu, semua orang sibuk dengan pemakaman. Tapi setelah pemakaman usai, Yayuk pergi. Membawa dua kepala korbannya, yaitu Bagus dan Tuti, diam-diam Yayuk pergi ke goa dewi daayan, ia menyelinap masuk agar tak ada seorangpun yang melihatnya. Yayuk menemui dewi daayan, di singgasananya. Ia tadi terlebih dahulu memasuki portal belakang patung dewi daayan, Yayuk menggantung dua kepala itu di pohon tumbal, lalu barulah dia menceritakan semuanya kepada dewi daayan, tentang apa yang ia lihat di kamar Delia, seketika dewi daayan atau nyai Angker itu shock berat mendengarnya.

"Hah? Batu permata biru ada di lemari Delia?" kaget dewi daayan.

"Iya, Bu. Tapi saya tidak bisa menyentuhnya!" ujar Yayuk.

"Yayuk, setauku batu permata milik putriku itu hanya bisa dipegang olehku atau diambil oleh orang yang telah melakukan ritual mandi darah air ayam hitam, cemani. Sepertinya Delia itu pemakai ilmu hitam?" duga nyai Angker.

"Ilmu hitam? Sepertinya tidak, Nyai. Dia itu anak baik-baik, meskipun dia tidak tahu sama agamanya. Tapi dia itu baik ..." Yayuk, tak habis pikir saat nyai Angker menuduh Delia seperti itu.

"Bisa saja, Yayuk. Karena orang yang tidak tahu dengan agamanya, bisa berbuat seperti itu. Hanya demi kekayaan dan kepuasan diri," tutur nyai Angker.

"Tapi, seorang Delia! Delia Maheswari, dia anak baik-baik yang pernah saya kenal sejak kecil, Nyai."

"Kau memang tidak bisa mengiranya, Yayuk. Karena kau adalah temannya, kau tidak akan mempercayainya begitu saja. Ingat, manusia banyak yang munafik. Tak jarang ada yang menghianatinya dari belakang, kadang teman itu adalah musuh dalam selimut yang sewaktu-waktu akan membuat kita mati."

"Ti-tidak, Bu! Itu tidak mungkin!"

"Yayuk, kamu bersembunyilah di istanaku, aku akan berpura-pura menjadi dirimu. Aku akan masuk ke kediaman maheswari!"

"Bu, tapi besok kan saya mau membalas dendam ke Darmayanto!"

"Tenang, aku hanya menyamar menjadi dirimu dalam satu hari saja! Kau akan menyaksikannya di cermin ini!"

Tiba-tiba cermin besar berada di depan mereka, "dari cermin ini, kau bisa melihat apa yang aku kerjakan selama menyamar sebagai dirimu, Yayuk."

"Baiklah, Bu."

Akhirnya nyai Angker menyamar sebagai Yayuk, dengan kebaya cokelat, batik bemotif berwarna senada dan sebuah konde. Nyai Angker keluar dari istananya, melihat kesana-kemari, melihat keadaan di desanya. Semua tampak aman, nyai Angker pergi ke kediaman maheswari. Di kediaman maheswari, nyai Angker disambut oleh Delia yang tengah duduk di ruang tamu meratapi kepergian bibi dan keponakannya.

"Yayuk!" Delia bangkit, mendekati Yayuk palsu.

"Darimana aja kamu?" Delia, menatap Yayuk palsu dengan penuh kebingungan. Ribuan pertanyaan terlihat di mata Delia.

"Aku tadi habis mendoakan bibi sama Bagus." Kata Yayuk.

"Oh, kirain kemana. Kamu ke kamar aja ya, kamu istirahat. Takutnya kamu kecapean, karena kejadian tadi sore. Huft, maaf ya, Yuk. Gara-gara bapak aku, kamu jadi terlibat di semua kejadian misterius ini. Aku nggak tau siapa yang melakukan teluh, dan membuat keluargaku hancur seperti ini. Tapi yang pasti aku bakalan membuat orang itu terkena kutukan!" kesal Delia, dengan dengusan emosi.

"Iya, Del. Memang orang yang melakukan ini adalah orang yang tidak punya hati, semoga pelakunya ditemukan. Oh ya, kamu mau tidur kan?"

"Nggak, aku mau keluar. Mau cari angin ..."

"Aku ikut boleh?"

"Eh, nggak boleh, Yuk. Kamu di sini aja, karena aku mau jalan-jalan sendiri lagi." Delia sering sekali berbicara seperti itu, entah mengapa Delia akhir-akhir ini selalu ingin sendiri. Ini begitu mencurigakan!

"Hmm, yaudah. Aku duluan ya, Del."

Yayuk naik ke atas, tapi dia berhenti dan diam-diam Yayuk palsu mengikuti Delia dari belakang. Delia keluar membawa sebuah kotak, ia menuju ke sebuah hutan belantara, perjalanan dari rumah ke hutan sangat amat jauh. Hutan itu gelap, tak ada penerangan apapun di sana. Yayuk palsu terus mengikutinya, dan sampailah Delia ke sebuah goa chandramani yang berada di tengah hutan belantara tersebut. Ini aneh, mengapa Delia bisa masuk ke goa chandramani? Mengapa? Padahal goa chandramani adalah goa ghaib, tempat menyimpannya kumpulan macam pusaka, berlian sakti, batu permata sampai mustika. Hanya siluman dan makhluk ghaib saja yang bisa masuk ke sana.

"Astaga, ternyata dugaanku benar, kalau dia ada sangkut pautnya dengan ilmu ghoib!" nyi Angker, membatin.

Nyai Angker akhirnya masuk ke sana, ia lihat banyak sekali pusaka, dan benda-benda sakral lainnya. Delia menaruh sebuah batu permata berwarna biru di sana, berlian itu tampak berkilau menyinari goa itu. Nyai Angker yang masih menggunakan wujud Yayuk, kaget setengah mati! Ternyata batu permata tersebut adalah  batu permata biru milik anaknya sendiri! Yaitu milik nyai Katemi, yang berada di mata ketiganya. Nyai Angker emosi, mengapa Delia bisa mendapatkan itu semua? Padahal mendapatkan batu permata itu sangat sulit dikeluarkan dari mata anaknya, apa jangan-jangan Delia sama seperti keluarganya? Tapi apakah Delia sejahat itu? Mengapa? Ribuan pertanyaan berkeliling di kepala nyai Angker, yang membuat dirinya pusing sendiri karena memikirkannya. Nyai Angker mencoba untuk tenang, dia kembali ke kediaman maheswari. Ia mengulik semua ruangan yang ada di kediaman maheswari, kamar Delia ia selidiki, kamar nenek Ageng ia selidiki dan semua kamar anggota keluarga di sana ia selidiki, tapi ia tak menemukan apapun.

Sampai pada akhirnya Yayuk memberitahukan lewat telepati, kalau di kediaman maheswari ada sebuah ruang bawah tanah. Secepatnya nyai Angker dengan wujud Yayuk menuju ke ruang bawah tanah, melihat apa yang ada di sana? Semoga saja ia mendapatkan petunjuk yang semestinya ia dapatkan! Ia ingin bertemu anaknya! Sesampainya di ruang bawah tanah, perempuan yang Yayuk ceritakan di telepatinya ternyata ada sedang menunduk. Keningnya ditutupi sebuah kain cokelat. Perempuan tua itu menangis, meratapi kehidupannya. Perempuan itu melihat Yayuk palsu di sana yang sedang berjalan menuju arahnya, nyai Angker belum bisa melihat wajah perempuan tua itu dengan jelas. Hingga ia pun harus mendekatinya, saat sudah dekat. Nyai Angker mengarahkan telapak tangannya ke wajah perempuan tua itu, seketika cahaya berwarna kuning menyinari wajah orang itu sampai terlihat sebagai pencahayaan.

"Astaga!" nyai Angker menutup telapak tangannya, ia kaget melihat perempuan tua yang sedang menatapnya dengan meringis ketakutan itu.

Yayuk yang melihat kejadian itu dari cermin istana daayan, sampai kaget melihat nyai Angker yang sekaget itu. Perasaan ia tak pernah melihat nyai Angker seperti ini.

"Ini-ini kamu, Nak?" ternyata yang ia lihat adalah Katemi! Katemi Angker Thakur, putrinya sendiri yang sekarang sudah menua karena ia tidak memakai lagi batu permata yang ada di mata ketiganya.

Dewi daayan berubah ke wujud dirinya sendiri, ia berubah menjadi perempuan yang sangat cantik agar putrinya bisa mengenalinya.

Nyai Angker membuka kain yang menutupi kening Katemi, ia lihat mata ketiganya tumpas! Mata ketiganya sudah tidak ada, mata ketiganya buta! Banyak darah kering yang berada di mata ketiganya itu, sangking keringnya, darah itu melekat di kulit kening Katemi.

"Ya ampun! Siapa yang melakukan ini semua, Nak? Siapa?" tanya nyai Angker, penuh kekhawatiran.

Katemi hanya merenung melihat Angker.

"Nak, kamu kenapa?"

For Next Episode:

"Besok kita berdua akan membalaskan dendam kita kepada keluarga setan itu! Kita akan membuat Darma! Ya, Darma! Mati dalam keadaan menggenaskan! Lumpur, nanah dan darah akan menjadi satu menggeliat di setiap tubuhnya! Terkutuklah dia!" nyai Angker, emosi.

"Baik, Bu. Pembalasanku yang terakhir akan dilakukan besok! Sebuah hal mengejutkan akan membuat Darmayanto mati secara sadis!"

"Hahahaha!"

Apakah yang akan direncakanakan nyai Angker dan Yayuk? Kita simak kisahnya, besok!

SILUMAN PENYERAP USIA: DAAYAN Where stories live. Discover now